"Plepah" tempat makan yang ramah Lingkungan - Cerita Bang Doel
News Update
Loading...

August 19, 2024

"Plepah" tempat makan yang ramah Lingkungan

Siapa sih disini yang suka kesel dengan sampah bungkus dari makanan yang tak terolah dengan baik. Menjadi sampah dimana-mana bahkan lama terurai ditanah. Tak terbayangkan bila nanti tak ada bungkus makanan yang dapat menggantikan dari bahan yang ada saat ini.



Dari masalah ini mungkin bisa menjadi ide unuk penggunaan bungkus makanan jadi lebih baik. Yaps seperti “Plepah” sebuah perusahaan yang dikembangkan oleh Rengkuh Banyu Mahandaru yang tergerak untuk mengembangkan produk kemasan yang ramah lingkungan. Bagaimana seorang Banyu menjadikan produk dari pelepah pinang menjadi bungkus makanan yang baik.

Kemasan sekali pakai memang efisien dan masih menjadi solusi praktis bagi pedagang yang tidak ingin repot mencuci piring. Juga bagi pembeli yang lupa membawa kotak makan dari rumah namun tetap ingin membawa pulang makanan yang dibelinya di warung ataupun restoran.

Solusi yang beberapa waktu lalu datang justru membuat sampah plastik semakin membengkak. Pasalnya, solusi penggunaan kotak makan berbahan plastik yang bisa digunakan kembali, justru menjadi sampah yang ditumpuk akibat pembeli lupa membawanya saat ingin jajan.

Dari ide inilah Rengkuh Banyu mulai membuat bungkus makanan yang mudah diurai sampahnya  engkuh mengunjungi berbagai negara, dia mendapat inspirasi menciptakan pembungkus makanan dengan bahan ramah lingkungan. Terutamanya pada saat ke India, Rengkuh melihat warga di sana sudah menjalankan konsep sustainable (keberlanjutan) dalam kesehariannya. "Saat pulang, kami mencari global resources, dan berjalan-jalan ke Jambi," ucap Rengkuh. Di situlah dia menemukan bahan yang bisa dipakai untuk idenya, yaitu pelepah pohon pinang. Menurut Rengkuh, sebenarnya pembungkus makanan dari bahan natural di Indonesia sangat wajar dan biasa bagi masyarakat. Ada daun pisang, daun jati, dan lainnya. "Itu kami reply kembali. Orang bisa membawa itu (pembungkus alami) ke mana-mana, bahkan secara teknik, pembungkus makanan dari bahan natural sebetulnya banyak kebaikannya."

Keren kan ide dari Rengkuh Banyu ini dalam mengurangi sampah plastik. Bagaimana masyarakat bisa membawa tempat makan yang bisa di daur ulang atau bisa diurai sampahnya di dalam tanah. Melalui kegiatan ini juga Banyu memanfaatkan limbah yang tak terpakai menjadi berguna bagi kalangan orang banyak.

Usaha yang ia dirikan pada 2018 itu nyatanya membuahkan hasil. Selain berdampak pada lingkungan, ia juga turut memberdayakan hingga 100 kepala keluarga masuk dalam ekosistem usaha pengelahan pelepah pinang menjadi bahan pengemasan yang ramah lingkungan. Keren kan usaha dari beliau ini. Selain membantu bumi juga membantu manusia sekitarnya untuk mendapatkan pekerjaan.

Adapun target yang ingin dicapai saat itu adalah inklusifitas. Ada keterlibatan kelompok perempuan. Kemudian, lewat usaha itu, Rengkuh juga mencoba agar masyarakat lebih perhatian dengan material hilirisasi, dan mengubah persepsi mengenai plastik sebagai material utama kemasan di perkotaan.


Dari usaha ini telah tercapai 3 titik dari Sumatera hingga terakhir di bogor. Keterlibatan seorang Banyu yang merupakan Packaging Desainer ini dapat membantu kita kita mengurai masalah sampah yang ada sampai saat ini. Dengan adanya kegiatan ini kita dapat menjaga bumi kita,

Rengkuh Banyu juga dari kegiatan mendapatkan penghargaan dari satu astra. Yups Plepah ini mengantarkan Rengkuh dan kawannya menjadi pemenang 14th SATU Indonesia Awards 2023 untuk kategori Kelompok. Rengkuh mengatakan Plepah berbahan limbah pertanian dari pelepah pinang.. 


Share with your friends

Give us your opinion

Terimakasih sudah coment.. kalau bagus silahkan share tulisan ini... terimakaasihhh

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done