Berbicara
tentang Semarang apa yang di pikiran kalian? Lumpia? Simpang Lima atau Lawang
Sewu?. Yap Semarang ibu kota provinsi dari Jawa Tengah ini merupakan salah satu
destinasi wisata yang keren banget. Di mulai dari banyaknya destinasi wisata
mulai dari klenteng Sham Po Kong, Mesjid Agung Jawa Tengah sampai ke Taman
Maerokoco di Semarang Selatan.
Nah
gue berkesempatan traveling ke Semarang. Awalnya tidak niat untuk menjelajah kota
ini, kebetulan ada acara di Pekalongan
dan ternyata tiket ke Semarang lumayan murah dari Pekalongan, akhirnya gue
berangkat juga ke Semarang. Perjalanan dari Pekalongan
ke Semarang di tempuh dalam waktu kurang lebih 2 jam dengan menggunakan kereta
api seharga Rp. 40.000.
Semarang
kota yang cukup ramai saat gue sampai di stasiun Semarang Poncol. Ada dua
stasiun di Semarang yaitu Semarang Poncol dan Semarang Tawang. Sesampai di kota
ini gue menginap di sebuah hostel dekat dengan stasiun berbentuk dormintory
yang cukup murah permalamnya. Memasuki kota Semarang sudah malam, namun niat gue
untuk langsung traveling menuju ke Lawang Sewu malam ini harus jadi.
Menuju
kesana gue telpon temen yang kebetulan lagi kuliah di Semarang untuk menemani
kesana dan akhirnya dia dateng jam 20.30, titip tas di hostel kami langsung
berangkat menuju Lawang Sewu. Tidak tahunya temen ini walaupun sudah kuliah
lama di Semarang tapi lupa jalan ke Lawang Sewu dan akhirnya muter-muter
mencari jalan lagipula kita tidak bawa helm jadi terpaksa menghindar dari jalur
utama. Sampai di Lawang Sewu sudah hampir
jam 21.15 sudah lewat dari jam terakhir kloter untuk masuk ke sana. Akhirnya
hanya bisa foto-foto di depanya saja.
Tidak
dapat ke Lawang Sewu akhirnya kami mencari makan, menanyakan rekomendasi
kuliner melalui pesan singkat ke Erina
yang merupakan penikmat kuliner di Semarang, dia menyarankan untuk mencoba tahu
gimbal di dekat taman KB Semarang. Kami menuju kesana mencari tempat yang di
rekomendasikan, sesampai disana ternyata tahu gimbalnya sudah habis padahal
menurut teman gue buka sampai jam 00.00 Sudah tidak dapat ke Lawang Sewu, tahu gimbal
yang enak habis akhirnya gue memilih makan tahu gimbal yang ada di dekat daerah
situ yang merupakan daerah kuliner
Malam
itu tidak dapat apa-apa dan akhirnya gue pulang ke hostel, beristirahat karena
besok pagi akan mengeksplor kota Semarang . Hari esok gue mengontak sepupu yang
kebetulan kuliah di Semarang karena teman yang malam ini mengantarkan
jalan-jalan ada kegiatan sehingga tidak bisa mengantar.
Pukul
08.00 gue sudah bersiap untuk mengeksplor kota Semarang, sambil menunggu sepupu
datang, gue makan mie instant yang di sediakan oleh pihak hostel. Sepupu datang
jam 08.30, dan sepupu gue mengajak sarapan dulu. Mencari sarapan di Semarang
tidaklah terlalu sulit, akhirnya kita memilih mie kopyok karena posisinya juga
cukup dekat dengan hostel.
Mie
Kopyok Pak Dhuwur yang menjadi tujuan kami untuk sarapan pagi itu. Mie Kopyok
merupakan mie dengan potongan lontong, irisan tahu pong, tauge, irisan daun
seledri, taburan bawang goreng dan kerupuk gendar atau karak yang sudah remah.
Kemudian disiram dengan kuah kaldu rempah. Kuah dari mie kopyok ini murni dari
nabati bukan dari tambahan daging jadi tidak ada daging di mie ini. Mie ini
dalam prosesnya mi dimasak dengan cara dikopyok-kopyok atau dicelupkan secara berulang
ke air yang mendidih. Sudah kenyang makan mie ini kami akhirnya menentukan destinasi
pertama yaitu menuju Kampung Pelangi Semarang.
Perjalanan
menuju Kampung Pelangi di tempuh dengan waktu tidak sampai 15 menit. Kawasan Kampung
Pelangi yang baru diresmikan Mei 2017 ini merupakan salah satu destinasi yang
merupakan instagramable. Rumah-rumah di daerah ini berbentuk warna-warni yang
menjadi lebih menarik untuk berfoto-foto ria. Puas berfoto dan menaiki sampai
puncak Kampung Pelangi akhirnya kami kembali melanjutkan ke destinasi
berikutnya yaitu ke klenteng Sham Po Kong.
Klenteng
yang terletak di daerah Semarang Barat ini merupakan tempat petilasan atau
tempat persinggahan laksamana dari negeri china yaitu Laksamana Cheng Ho.
Memasuki klenteng ini kita dapat membayar sebesar Rp. 10.000 untuk ke tempat
utamanya saja namun untuk memasuki ke pelataran tempat ibadah dengan berbagai
macam klentengnya kita harus membayar seharga Rp. 25.000. Klenteng ini juga
menyewakan baju cina bagi setiap orang yang ingin berfoto agar dalam berfoto
bagai di cina. Puas berfoto seperti di china kami berjalan menuju taman Maerokoco
Taman
Maerokoco ini merupakan taman yang berisi berbagai bentuk rumah adat Jawa
Tengah dari kabupaten-kabupaten yang ada. Selain rumah-rumah adat disini juga
ada taman hutan mangrove yang kece abis. Kita dapat menyusuri hutan mangrove
ini dengan jembatan bambu. Jembatan bambu ini mempunyai panjang kurang lebih 2
km dan banyak spot foto-foto.
Puas
keliling rumah adat Jawa Tengah dan hutan mangrove di Taman Maerokoco tidak
terasa waktu sudah hampir menuju dzuhur. Kami berdua sepakat bahwa untuk shalat
dzuhur mau shalat di Masjid Agung Jawa Tengah. Meluncurlah kami menuju ke
masjid ini, perjalanan menuju masjid ini cukup jauh kurang lebih 10Km dari
Taman Maerokoco ini. Menempuh kurang lebih 20menit akhirnya kami sampai di
masjid. Pelataran masjid yang mempunyai payung berjumlah 6 pasang yang dapat di
buka ini seperti di Masjid Nabawi, payung-payung ini biasa di buka pada saat
shalat jumat saja. Selain beribadah shalat kita juga dapat melihat museum
Masjid Agung Jawa Tengah yang terletak di bawah menara, setelah melihat-lihat
museum kita juga dapat menaiki menara masjid yang tingginya kurang lebih 15
lantai memakai lift.
Di
kawasan kota lama terculik sama temen-temen blogger semarang yang hits, macem
ada mba tina, erina, mba nia dan mba novi. Ini seh sebenarnya ketemu temen lama
yaitu mba tina yang sempet bareng jalan di pulau seribu beberapa waktu lalu. Selain
ketemu mba-mba blogger kece gue juga ketemu sama temen SMP gue. Sohib gue yang
deket dari SMP ini sekarang tinggal di semarang dan dia juga yang di tahun 2010
ngebantuin gue pas jalan-jalan kesini.
Sudah
puas di Semarang? Ternyata masih ada satu destinasi wajib dan menjadi hits di
kota ini yaitu Kawasan Kota Lama Semarang. Puas berfoto di Masjid Agung Jawa
Tengah kami menuju ke kawasan Kota Lama Semarang yang merupakan destinasi
terakhir dari perjalanan gue di kota ini. Semarang masih banyak bangunan tua
salah satunya di daerah kota lama ini. Gedung-gedung tua ini menjadi objek
wisata dan objek foto bagi para pelacong yang ke kota ini. Salah satu yang
menjadi objek adalah Gereja Blenduk yang terletak di jalur jalan kota lama ini.
Sehari
cukup di kota ini? Gue belum puas mengeskplor kota ini namun tiket sudah
terlanjur di beli untuk kembali kota. Banyak hal yang bisa di eksplor dari kota
ini. Mulai dari Sejarah hingga tempat Foto kekinian, dari kuliner juga dapat
kita eksplor lagi. Selamat tinggal kota Semarang. Sampai jumpa kembali..
Meski cuma sehari tapi wisatanya komplet, euy. Ternyata Semarang masih menyimpan tempat yang belum saya kunjungi, haha. Pun mi kopyok, saya belum pernah makan. Padahal saya sudah beberapa kali ke Semarang. Kalau banyak yang belum dicoba begini mah belum sah kali ya Bang, haha. Jadi makin semangat buat ke Semarang lagi euy, untuk menapak tilas spot-spot yang ada di tulisan ini. Hehe.
ReplyDeleteNyesel luuu cuma bentar di semarang,belum nyicip kuliner macem2, hahaha
ReplyDeleteDitunggu lagi ya main sininya. Tenang, gue udah ga demen curhat ama lu. Bhay.
Lu sok sibuk.. malem gue ajakn maen ga bs ahaha
DeleteJangan lupa kembali ke kota lumpia lagi bang... Kita halan-halan bareng
ReplyDeleteKabupaten nigh
Deleteaku ke semarang cuma dapat ke masjid agung, simpang lima dan klenteng laksamana cheng ho. Kurang puas menjelajahinya T_T
ReplyDeleteBalik ke jawa mba
DeleteAku blm pernah ke semarang,pengen ke kota lama nya,bangunannya keren2. Kulinernya jg kayaknya enak2,semoga cocok dilidahku.
ReplyDeleteKamu mau k erina kan? Hii asal hati cocok lanjutkan
DeleteApapun yang bangdoel tulis... Asik dan serasa ikutan kesana...btw sempat mampir ke pecinan semarang? Ditunggu tulisan selanjutnya bangdoel...
ReplyDeleteMaunya kesana.. tapi itu hari senin jadi tutup
DeleteKampung Pelanginya Bagus. sayang ga kawasan Pecinan ya. di situ keren2 tempatnya. anyway suka tulisannya Bang Doel
ReplyDeleteOrangnya sukaa ga?
DeleteMalam pertama di Semarang kurang sukses ya, Lawang Sewu sudah tutup dan tahu gimbal sudah habis. Tapi di hari berikutnya akan dapat keseruannya. Dan Semarang yang dituliskan blogger selalu oyeeee... Jadi kangen Semarang
ReplyDeletePasti ada Mba Tina ya kalau ke Semarang, selalu bersedia menjadi guide pokonya wkwkwkw
ReplyDeleteAaahhkk Semaraaang! Cita-cita banget deh ke sana. Udah book tiket kereta utk tgl 9 okt dan harus cancel. Ihiks. Pengen lihat Kota Lama euy, ke Lawang Sewu juga mauuuu!
ReplyDeleteBanayk juga ya destinasinya. Lumayan nih bisa jadi referensi mengingat minggu depan saya juga punya sedikit waktu untuk ekplor Semarang.
ReplyDeleteTerima Kasih sudah berbagi :)
Dua kali ke Semarang, belom pernah yang ke hutan mangroove =(
ReplyDeletethanka bang mengulas ttg Semarang. rekomendasi bgt nih kebetulan mau explore Semarang
ReplyDeleteMaksimal sekali mlaku mlaku di Semarang nya. Baru tau kalau Mie Koclok itu Nabati semua bahannya. Nice posting
ReplyDeleteWahhh makasih infonya mas, sangat bermanfaat buat saya yang mau ke semarang hehehe
ReplyDelete