#ZAKAT360- Paguyuban Sumber Jaya Tani Desa Sindang Jaya Cipanas Move to Muzzaki, Buka Belenggu Kemiskinan

Cerita Bang Doel    June 12, 2017    Review , traveling    3 comments   

Zakat? Bagi setiap muslim mengeluarakn zakat adalah suatu hal yang di wajibkan untuk di keluarkan setiap tahunya. Lalu kemanakah zakat itu setelah di bayarkan? Akankah hanya masuk ke kantong lembaga lalu di salurkan kepada yang berhak dengan bentuk uang?. Nah kebetulan kemarin gue ikut kegiatan dari Dompet Dhuafa. Lembaga amil zakat, wakaf dan sedekah yang telah berkecimpung selama 23 tahun ini mengelola dana dari umat dan CSR perusahaan.

Program Dompet Dhuafa saat ini yaitu #ZAKAT360 buka belenggu kemiskinan yang di mana dengan zakat bisa membantu dan merubah sesuatu kondisi dan keadaan para mustahik. Selain itu mustahik juga bisa berubah menjadi muzaki (pemberi zakat). Nah dari program ini di desa Sindang Jaya Cipanas, Cianjur Jawa Barat Dompet Dhuafa melakukan program pemberdayaan petani sayur mayur yaitu Green Horti.

Gue kemarin sama-sama temen blogger dan media mengujungi desa ini. Berangkat dari Jakarta pukul 10.00 pagi menuju Cianjur, waktu tempuh tidak sampai 2 jam kita sudah sampai di basecamp  Dompet Dhuafa di desa Sindang Jaya Cipanas, Cianjur. Disana kita di sambut oleh kang Asep Hambali, Alumni IPB jurusan Agronomi dan Holtikultura ini merupakan pendamping dari petani-petani yang ada di program Dompet Dhuafa.

Menurut kang Asep, kegiatan Green Horti ini sudah berjalan sekitar 1 tahun yang mendampingi sekitar 29 petani di desa ini. Petani-petani yang tergabung dalam Paguyuban Sumber Jaya Tani ini di dampingi oleh kang Asep untuk menanam sayur-mayur organik. di atas lahan seluas lebih kurang 6 ha, para petani mengelola lahan. Komoditas sayuran yang ditanam di area ini, bermacam-macam seperti; brokoli, wortel, pakcoy, buncis, kacang merah, timun jepang, kailan, bayam jepang, jagung, lobak, seledri, bit, selada, kol, kembang kol dan daun bawang.

Selain itu menurut Salman Alfarisi, Manager Corporate Communication Dompet Dhuafa. Dompet Dhuafa mempunyai lima program yaitu  ekonomi, kesehatan, pendidikan, budaya dan agama maka semangat Zakatnesia akan berdampak menjadi kekuatan.

Setelah istirahat sejenak di basecamp Dompet Dhuafa, akhirnya kami mengunjungi lahan dari pertanian Dompet Dhuafa yang berjarak kurang lebih 1 km dari pos tadi. Perjalanan yang menanjak tidak membuat kami lelah karena kiri kanan masih terlihat banyak sekali tanaman hijau dan udara masih segar (kalo di Jakarta gue udah engap-engapan). Akhirnya kami sampai di lahan pertanian Green Horti ini. Wow lahan seluas kurang lebih 6 hektar ini membentang dengan tanaman-tanaman yang sebagian sudah siap panen bahkan sudah ada yang panen.

Menurut kang Asep, panen sayuran di lakukan setiap hari rabu, lalu produk-produk ini di kirim ke Depok, Serpong, dan Bogor. Sayuran-sayuran ini di kirim ke agen-agen yang memasarkan ke setiap konsumenya di daerahnya. Agen-agen ini merupakan pegawai di pemerintahan dan biasanya ibu-ibu. Sebelum di kirim sayuran ini di packaging dulu. Setiap per paket ini berat dari sayuran di timbang kurang lebih 200gram. 

Menurut pak Maman, ketua Paguyuban Sumber Jaya Tani sebelum kehadiran program ini para petani sekitar banyak terlilit hutang karena banyak sumber modal dari penjual sayuran tidak mencukupi. Dari program ini para petani di rubah pola tanamnya, yang berdampak pada peningkatan produk yang di hasilkan dan juga dari harga sayuranya.

Menurut  pak Benny selaku Manager Pemberdayaan Ekonomi  DD dalam sambutannya " Acara hari ini di adakan untuk menyebarluaskan informasi pada masyarakat bahwa DD selama ini konsisten membuka belenggu kemiskinan lewat program Green Horti. Program-program seperti ini harus terus ada dan berkembang di daerah-daerah lainya.

So? Kita tahu kan pembayaran-pembayaran zakat kita ke lembaga-lembaga amil zakat dapat berdampak menyeluruh ke seluruh lapisan masyarakat. Seperti program Dompet Dhuafa ini yaitu M3 (Mustahik Move to Muzzaki) karena setiap individu harus terus berkembang dan memberikan manfaat.