Pekalongan? Apa yang ada dalam pikiran
kalian saat pertama kali mengunjungi daerah ini? Batik? Yo pastilah. Nah, kebetulan
saya pada tanggal 4-6 Agustus berkesempatan mengikuti kegiatan Amazing Petung
National Explore 2017 yang diselenggarakan oleh pemerintah kabupaten
pekalongan.
Salah satu kabupaten di Jawa Tengah ini
mempunyai destinasi wisata alam yang keren dan bagus yaitu, Petung Kriyono.
Yups, Petung Kriyono adalah kecamatan yang berjarak kurang lebih 30KM
dari kota Pekalongan. Kawasan ini dapat ditempuh dengan kendaraan umum dari
terminal kota. Saya dan rombongan diantarkan bus ke terminal Doro untuk menuju Petung
Kriyono. Dari terminal Doro kita melanjutkan perjalanan dengan menggunakan Anggun
Paris, wew mirip nama cewek? Enggaklah, ini adalah singkatan dari angkutan
pariwisata yaitu Angkutan Pegunungan Untuk Pariwisata alias ANGGUN PARIS.
gambar 1. Menaiki ANGGUN PARIS
Perjalanan menuju Petung Kriyono dapat ditempuh
dari terminal Doro selama kurang lebih 45 menit. Kontur jalanan sedikit berliku
dan berbatu, namun tidak mengurangi keindahan pemandangan di kanan kirinya yang
banyak ditumbuhi pepohonan.asri dan sangat rimbun. Petung Kriyono merupakan
kawasan hutan lindung seluas 7.358 Ha. Kawasan ini ternyata merupakan satu
kawasan dengan dataran tinggi Dieng. Untuk menuju ke daerah ini kita bisa
menggunakan angkutan atau ompreng dengan tarif 20.000 rupiah per orang. Atau
kalau tidak ingin repot bisa ikut paket wisata yang ditawarkan oleh POKDARWIS
Petung dengan harga 100.000 per paket. Fasilitas yang ditawarkan adalah 5
destinasi wisata dan serta makan siang menggunakan ANGGUN PARIS.
Destinasi pertama, kita akan disambut
dengan tugu selamat datang Petung Kriyono, kemudian sekelompok penari menyambut
kita dengan tarian selamat datang. Para penari dengan gemulai menggerakkan
badannya, sambil menikmati tarian kami disuguhkan kopet alias kopi petung.
Disini kita dijelaskan destinasi yang akan dituju dari POKDARWIS Petung Kriyono
yang berupa curug (air terjun) dan kawasan hutan.
Gambar 4 Penari Pesona Indonesia Petung
Kriyono
Selesai mencicipi kopet dan menikmati
tarian di Tugu Petung, kita segera menuju destinasi berikutnya yaitu Curug
Sibedug. Perjalanan di tempuh selama kurang lebih 30 menit. Destinasi pertama
ini berada tepat di pinggir jalan Petung Kriyono. Curug Sibedug ini memiliki
dua arus air terjun yang sangat jernih dan dingin. Di Curug Sibedug kita bisa
berfoto dan merendamkan kaki ke dalam air.
Gambar 5 Curug Sibedug
Gambar 7 Curug SIbedug
Puas berfoto ria di Curug Sibedug, saatnya
bergerak kembali menuju destinasi berikutnya. Petung Kriyono ini selain
menawarkan pemandangan alam yang bagus, demografi wilayahnya juga tak kalah
menarik. Selain pepohonan, kita juga melihat hamparan sawah yang membentang bak
permadani yang mulai menguning. Kelokan sungai di sepanjang perjalanan juga
sangat indah, salah satunya yang terdapat di jembatan sipingit, lumayan untuk
dijadikan objek foto.
.
Gambar 8 Jembatan Sipingit
Menurut
cerita jembatan ini dulunya adalah tempat yang angker namun sekarang oleh
masyarakat menjadi tempat wisata dan spot foto yang menarik
Waktu tempuh dari destinasi satu ke
destinasi curug berikutnya cukup lama. Kurang lebih 30 menit perjalanan kita
sampai ke tempat berikutnya yaitu Welos Asri. Tempat wisata ini menawarkan
tarif tiket sebesar Rp. 3000 per orang untuk menikmati wisata river tubing,
yups wisata menyusuri sungai dengan ban yang airnya jernih ini berjarak kurang
lebih 3 KM. Sayang saya tidak sempat mencoba kegiatan karena waktu yang sangat terbatas.
Berfoto ria di Welos Asri adalah
kegiatan asik yang bisa kita lakukan, karena banyak spot foto yang kekinian dan
instagramable. Kawasan wisata ini memiliki fasilitas yang cukup baik, mushola
dan toilet yang bersih dan banyaknya pilihan warung makan. Di sini masih banyak
kawanan Lutung yang berkeliaran di sekitar hutan.
Gambar 12 Ban untuk river tubng
Belom puas foto-foto? Okay, mari kita
melanjutkan perjalanan ke destinasi berikutnya yaitu Curug Bajing. Dari Welos
Asri menuju Curug Bajing cukup jauh memang, namun jangan khawatir, pemandangan keren
berupa hamparan kebun tomat dan cabai yang merupakan salah satu komoditas utama
perkebunan warga di sini cukup membuat mata adem.
Gambar 13 Sawah- Sawah di sepanjang jalan
Curug Bajing, dinamakan demikian karena
daerah ini dulunya banyak terdapat lumbung padi yang sering dicuri oleh kawanan
Bajing atau Tupai. Curug yang debit airnya tidak pernah surut ini merupakan
salah satu wisata yang ramai dikunjungi. Tempat ini cocok bagi para penikmat
alam dan keluarga karena jalurnya yang mudah dilalui. Trekking menuju curug
tidak terlalu sulit, cukup ditempuh dengan jalan kaki selama kurang lebih 15
menit.
Di Curug Bajing banyak spot foto yang bisa
kita ambil, di sana pula kita disuguhkan pemandangan pembatik yang sedang asik
membuat pola motif batik Petung Kriyono. Tiket masuk untuk ke curug ini Rp.
5.000 per orangnya. Fasilitas kawasan ini cukup memadai dengan beragamnya
tempat makan, tersedia mushola serta penginapan dengan kisaran harga Rp.
100.000 per malamnya.
Gambar 16 pembatik di Curug Bajing
Puas menikmati keindahan Curug Bajing,
selanjutnya kita menuju destinasi terakhir yaitu Curug Lawe. Saat menuju Curug
Bajing sebenarnya kita melewati Curug Lawe. Ini merupakan destinasi terakhir
dari Amazing Petung National Explore 2017. Acara selanjutnya yaitu penutupan
oleh ibu wakil bupati.
Gambar 17 Pintu Masuk Curug Lawe
Curug Lawe, dinamakan demikian karena
berasal dari bahasa Jawa Salawe yang berarti 25. curug ini dianggap memiliki
tinggi seperti 25 curug. Curug Lawe ini mempunyai 3 curug yang saling
berdekatan, namun sayang saya tidak bisa sampai ke sini karena waktunya
terbatas. Untuk sampai ke sini kita harus trekking selama kurang lebih satu jam
dengan kondisi jalanan yang cukup terjal dan berbatu. Di kawasan ini saya hanya
sampai Curug Terowongan saking jauhnya jarak. Sepanjang perjalanan kita disuguhkan
pemandangan pohon Pinus yang indah. Jangan khawatir tersesat karena banyak
papan penunjuk arah. Namun kurang data seberapa jauh jarak curug di tempuh
Gambar 18. Jalan Menuju Curug Lawe
Tiket masuk curug ini sebesar Rp. 5000
per orang. Bagi yang tidak suka
trekking, bisa menggunakan motor trail dengan tarif sewa Rp. 45.000 untuk pulang
pergi, jalanan yang menanjak membuat saya deg-degan sepanjang perjalanan.
Selain berfoto ria kita juga bisa menikmati bentang alam melalui menara pandang.
dan juga banyak
fasilitas yang tersedia seperti camping
ground, mushola dan warung makan
Petung Kriyono merupakan salah satu habitat tempat berbagai
macam satwa hidup seperti Owa Jawa, Lutung bahkan menurut penuturan guide masih
ada Macan Kumbang yang berkeliaran di hutan ini. Jangan lupa untuk mencicipi Kopi
Owa, kopi racikan ini terdiri dari bahan dasar kopi Robusta dan ada juga kopi Arabica.
Kopi ini biasa disajikan dengan tambahan gula semut sebagai pemanis serta untuk
menambah cita rasa.
Gambar 20 Kopi Owa
Bagi kalian yang ingin traveling atau
sekedar trekking menikmati curug maupun jalan-jalan bersama keluarga, pasangan
dan teman-teman jangan lupa untuk berkunjung ke Petung Kriyono. Belum lengkap
rasanya ke Pekalongan sebelum menikmati keindahan Petung Kriyono
aku salfok sama gadis pembatik..
ReplyDeleteKoh Deddy, banyak kemarin gadisnya Koh.. haha. itu curug lawe beneran setinggi 25 curug? wah jadi gimana nih, balik lagi dan jalan kaki 1 jam biar bisa lihat curug lawe? boleh lah kucoba =)
ReplyDeleteYeyey sampai gardu pandang lawe, ke bawahnya masih jauh sihh
ReplyDeleteWisshh, itu berhasil nyampe ke gardu pandang dong. Aku sampe di Lawe...udah lapar letih dan sedih krn kameraku error, mau eksplor jd ga semangat
ReplyDeleteBoleh d coba,
ReplyDeleteBoleh juga nih jalan2 ke pekalongan bareng keluarga. Makasih ya infonya
ReplyDeletenurazizahkim.blogspot.com
Mantapks.. lanjutkan bang doel .
ReplyDeletePerjuangannya berbuah manis ya baang..petung kriyono kece banaa
ReplyDeleteAyoo dolan lagi ke Pekalongan bang doel ^^
ReplyDeleteBang dul ijin share yah
ReplyDelete