Pernah tidak saat
kalian keluar rumah di pagi hari polusi udara sudah menghampiri? Apalagi di
kota-kota besar di Indonesia. Saya yang tinggal di ibu kota negara pun
merasakan demikian. Saat keluar rumah di pagi hari yang dihirup bukan udara
segar tapi asap dari kendaraan bermotor yang melintas. Tidak hanya asap
kendaraan tapi juga polusi dari asap-asap pabrik yang berada di sekitar kota
ini.
Saya
juga seorang backpacker yang
terkadang menggunakan sepeda motor saya untuk mengunjungi tempat wisata di daerah-daerah
yang bisa saya jangkau. Pengunaan bahan bakar yang ramah lingkungan dalam
perjalanan saya membuat biaya menjadi lebih irit dan menjadikan performa mesin
yang baik. Selain itu saya juga tidak akan merusak alam yang ada di sekitar
kita dengan menggunakan bahan bakar yang dapat mencemari lingkungan.
Guys, karena di suatu
saat nanti kita yang sebagai milenials yang akan merasakan efek lingkungan saat
ini pada masa yang akan datang. Kita tidak pernah akan tahu jadi apa nanti
lingkungan kita maka dari itu saya mengajak menjadi #GenLangitBiru. Anak muda
yang bersama bergerak merubah keadaan sekitar kita dan lingkungan untuk menjadi
lebih baik.
Janji
#GenLangitBiru dengan selalu menjaga lingkungan agar tetap baik karena kita
harusnya berterimakasih padaNya yang sudah mengizinkan kita untuk tinggal
disini. Lingkungan adalah rumah kita maka dari itu jangan sampai mengotori
“rumah” sendiri dengan hal yang kurang baik.
Langit
biru tidak hanya ada di dunia khayalan tapi langit biru akan menjelma menjadi
atap rumah kita sendiri. Langit biru juga tidak hanya ada sebagai atap di
lingkungan kita tetapi langit biru juga berarti lingkungan sekitar kita yang
segar dan nyaman. Langit biru tidak berbicara tentang polusi yang mengganggu
tapi tingkat kepedulian kita sesama manusia yang membuat langit menjadi baik
Berbicara tentang
langit biru pasti akan ada hubunganya dengan penggunaan bahan bakar yang ramah
lingkungan. Saya sendiri mengendarai kendaraan bermotor semenjak SMA dari tahun
2007 sampai sekarang masih setia memakai motor. Bahan bakar yang digunakan dari
awal sampai sekarang adalah pertamax (Ron 92). Kenapa pakai Pertamax? Walaupun
banyak anggapan bahwa di pasaran harga Pertamax sangat mahal dan tidak cocok
dengan kantong anak muda. Namun tidak juga bagi saya yang anak muda zaman now dan yang berpikiran ke depan, karena
dengan menggunakan BBM jenis ini sangatlah penting.
Apa itu Pertamax?
Oke sebelum saya cerita
kenapa milih Pertamax, saya mau memberi tahu apa itu Pertamax. Pertamax adalah bahan bakar minyak andalan Pertamina. Pertamax, seperti halnya Premium, adalah produk BBM dari pengolahan minyak
bumi. Pertamax dihasilkan dengan penambahan zat
aditif dalam proses pengolahannya
di kilang minyak. Pertamax pertama kali diluncurkan pada tanggal 10
Desember 1999 sebagai pengganti Premix 1994 dan Super TT 1998 karena
unsur MTBE yang berbahaya bagi lingkungan (wikipedia 2017). Nah sudah tahu kan apa itu
Kenapa
pakai Pertamax?
Sudah
tahu kan mengapa saya pilih pertamax? Nah selain berpengaruh ke mesin, bahan
bakar ini juga berpengaruh ke lingkungan kita. Loh kok bisa? Itu bagaimana ya?
Berikut saya sajikan data perbandingan antara tiga bahan bakar minyak yang
dijual dan digunakan di Indonesia untuk kendaraan bermotor mulai dari Premium
(ron 88), Pertalite (ron 90) dan pertamax (ron 98) (diolah dari berbagai
sumber)
Gambar 2 perbandingan pertamax dengan premium (www.aturduit.com) |
Pertamax merupakan bahan
bakar yang ramah lingkungan karena menghasilkan Nox dan Cox (gas emisi buang
yang dapat menyebabkan polusi dan efek rumah kaca) yang lebih sedikit dari
bahan bakar lainya. Nox dan Cox ini bila terdapat di lingkungan akan mempunyai dampak
yang berbahaya bagi lingkungan dan manusia. Berikut beberapa dampak dari Nox
dan Cox bagi lingkungan dan manusia:
- Kandungan Nox dan Cox ini bila mengenai tumbuhan dapat mengurangi proses pertumbuhan serta mempengaruhi dalam proses fotosintesis
- Nox dan Cox bila masuk ke tubuh manusia akan mempengaruhi dalam proses pernapasan diri.
- Bila terkena tanah, kandungan Nox dan Cox dapat mempengaruhi masuknya zat nutrisi ke dalam akar.
- Bila kandungan Cox dan Nox tinggi (paparan >750 ppm dalam waktu < 1 jam) maka akan berpengaruh dalam kehidupan manusia yang menyebabkan kematian
Wow, ngeri banget nih kalo
sampai kita terdampak dan rata-rata hasil dari Nox dan Cox itu dari kendaraan
bermotor. Maka dari itu sebagai generasi milenial zaman now kita
harus bisa menjaga lingkungan dengan menggunakan bahan bakar yang ramah
lingkungan.
Langit biru yang di impikan |
Pertamina sebagai
penyalur bahan bakar minyak membuat Proyek Langit Biru Cilacap
atau Cilacap Blue Sky Project merupakan salah satu proyek peningkatan
spesifikasi gasolin dari semula RON (Research Octane Number) 88 menjadi RON 92.
Proyek ini sudah dimulai pada tahun 2015 dan ditargetkan akan selesai menjelang
pertengahan tahun 2018. Setelah Proyek Langit Biru Cilacap ini selesai, maka
diharapkan Pertamina Refinery Unit IV Cilacap seratus persen akan memproduksi Pertamax
dengan nilai octan minimum 92.
Pertamina saja sudah
mulai membuat pabriknya yang ramah lingkungan serta bahan bakar menjadi oktan
92 dan yang pasti kita juga dong memakai bahan bakar yang ramah lingkungan.
Saya masih percaya mengurangi gas emisi buang membuat udara di sekitar kita
menjadi lebih baik dan sehat. Nanti juga pada tahun berikutnya udara di Indonesia
khususnya Jakarta menjadi lebih baik dan polusi menjadi berkurang. Selain
dengan mengganti bahan bakar kita juga dapat membantu mengurangi polusi dengan
menanam pohon untuk membuat asri dan menambah oksigen yang baik untuk
lingkungan.
lingkungan Jakarta yang bersih |