Sebenarnya ga kepikiran sih waktu itu berangkat ke Jogjakarta. Apalagi itu iseng banget cari tiket dapet yang promo. Dapet tiket 90ribu dan Rencana ambil Pp aja. Tapi rencana berubah semua saat mau jalan dan diajakin event ke Salatiga. Akhirnya atur waktu dari Jogja ke Salatiga dan kontak temen-temen blogger yang dari Jogja untuk ke Salatiga
Ga tau mau kemana sebenarnya ke Jogjakarta yang penting sampe kesana aja. Kepikiran akhirnya contact Sinta temen smp yang sekarang tinggal di jogja dan ya alhamdulillah dia mau di culik sama gue untuk jalan di jogja
Waktu itu naek kereta pagi dari stasiun senen. Kalo ga salah progo deh dan nyampe di jogja jam 4 sore. Perjalanan di kereta biasa aja sih malah gue tidur sepanjang perjalanan. Jam 16.00 kereta masuk lempuyangan. Sinta udah menunggu untuk menjemput. Udah lama ga ketemu sama temen satu ini kalau ke jogja ga pernah ketemu sama-sama sibuk. Waktu sudah sore dan gue mulai kelaperan. Akhirnya kita menuju tempat makan dan gue diajak Sinta ke warung lotek bu bagyo yang tidak jauh dari lempuyangan
Pesen lotek sama minum saparilla lah gue. Ngobrol-ngobrol panjang ngatur destinasi dan akhirnya gue ngajakin jenguk mery, teman waktu di Sergai yang baru aja lahiran di daerah Kota Gede. /jam setengah 5 cabutlah kita menuju daerah Kota Gede. Perjalanan yang panjang gue dari Jakarta dan harus kembali bawa kendaraan menuju kota Gede badan jadi cape
Sejarah Kota Gede
Hampir magrib sampai sana. Tapi gue mampir dulu ke masjid kauman kota gede Disini tempatnya asik dan bagus. Takjub dengan arsitektur dari masjid ini. Seperti ga di masjid kayaknya.
Masjid Agung Kotagede yang dibangun pada zaman kerajaan Mataram pada tahun 1640 oleh Sultan Agung bergotong-royong dengan masyarakat setempat yang pada umumnya waktu itu beragama Hindu dan Budha.
Di halaman Masjid akan didapati pohon beringin tua yang umurnya sudah ratusan tahun yang bernama Wringin Sepuh, Pohon tersebut oleh masyarakat sekitar dianggap keramat dan diyakini membawa berkah bagi siapa saja yang mau bertapa di bawah pohon tersebut. Disekitar pohon tersebut terdapat parit yang mengelilingi Masjid. Parit tersebut dahulu dipakai untuk tempat berwudhu tetapi sekarang dipergunakan sebagai tambak.
Ciri khas Hindu dan Budha dapat dilihat di mesjid ini yaitu tiang dari kayu yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Agung yaitu gapura masjid yang berbentuk Paduraksa.
Bangunan masjid tersebut berbentuk limasan yang dapat dilihat dari atapnya yang bebentuk limas dan ruangan terbagi menjadi dua, yaitu inti dan serambi.
Masjid ini ada bedug yang berusia cukup tua yang dahulu merupakan hadiah dari Nyai Pringgit dan sampai sekarang bedug tersebut masih dipakai sebagai penanda waktu shalat
Masjid ini ada bedug yang berusia cukup tua yang dahulu merupakan hadiah dari Nyai Pringgit dan sampai sekarang bedug tersebut masih dipakai sebagai penanda waktu shalat
Di dalam masjid terdapat sebuah mimbar yang dipakai untuk berkhotbah yang terbuat dari kayu ukir yang merupakan hadiah dari Sultan Palembang kepada Sultan Agung, tetapi mimbar ini sekarang sudah tidak dipergunakan lagi.
Untuk di sekitaran masjid ada beberapa tempat. Ada tempat mandi untuk para abdi dalem dan tempat mandi dibagi antara pria dan wandi. Saat itu banyak masih menggunakan tempat ini untuk mandi.
Gue rencana mau masuk makam raja ternyata makam raja tutup dan buka di hari tertentu saja.
Tak terasa waktu sudah mau magrib. Akhirnya ikut shalat magrib di masjid ini. Oh iya sehabis shalat magrib masih ada pengajian di pendopo masjid yang di ikuti oleh anak-anak dan orang tua.
Sehabis magrib sudah janjian sama teman-teman untuk menuju ke rumah Mery. Cukup dekat ternyata sampai ke rumahnya. Tak berapa lama akhirnya datang Fathur anak Jogja dan Nhenab anak sulawesi yang lagi belajar di jogja.
Akhirnya kita reunian kembali bersama setelah hampir 4tahun. Tak terasa sudah malam dan kami pamit deh.
Awalnya mau nginep di hotel tapi Sinta nawarin tidur di rumahnya karena rencana pagi mau ke gereja ayam. Jadi biar dia ga usah pagi-pagi buta jemput gue di hotel
Awalnya mau nginep di hotel tapi Sinta nawarin tidur di rumahnya karena rencana pagi mau ke gereja ayam. Jadi biar dia ga usah pagi-pagi buta jemput gue di hotel
Hmm gimana kelanjutanyya? Nantikan di cerita berikutnyaa yaa
Backpacker 7 Hari 7 Kota : Sekali Jalan 3 Candi Ku Lampaui
Backpacker 7 Hari 7 Kota : Sekali Jalan 3 Candi Ku Lampaui