Backpacker 7 Hari 7 Kota : Sekali Jalan 3 Candi Ku Lampaui - Cerita Bang Doel
News Update
Loading...

July 17, 2018

Backpacker 7 Hari 7 Kota : Sekali Jalan 3 Candi Ku Lampaui

Sebenarnya tulisan trip 7 kota ini tidak mau di tulis. Karena banyak kenangan pahit tentang trip ini. Masih penasaran ya sama tulisan hari kedua? Jadi ga ya gue sama sinta ngejar-ngejar sunrise di Gereja Ayam?
Candi Ratu Boko

Oke lanjut ya.. cerita pertama ada 


Backpacker 7 Hari 7 Kota : Galau Menuju Jogja


Hari kedua di Jogja, harusnya gue sama sinta mengejar sunrise namun apa daya, badan sudah sangat ringkih dan kecapean. Perjalanan kereta hampir 10 jam di tambah langsung jalan-jalan ke Kota Gede. Akhirnya gue kecapekan dan bangun agak kesiangan.

Oh iya gue sama Sinta udah temenan dari SMP, dia juara kelas dan gue geng anak belakang. Untuk nginep di rumahnya karena dia tinggal sama ortunya dan di bolehin lah karena udah kenal dari SMP. Hari kedua akhirnya mengatur tempat lagi. Mikir-mikir mau kemana lagi akhirnya pilihannya telusur candi. Ke Gereja Ayam yang deket dengan Borobudur tidak jadi akhirnya kami memutuskan untuk menuju Candi Ratu Boko.

Jam 8 akhirnya kami berangkat naek motor menuju candi Ratu Boko. Menyusuri jalanan Jogja yang agak padat di pagi hari lumayan melelahkan. Kami sampai di parkiran candi jam 09.00 mau masuk kaget dengan harga tiket yang harganya 40.000 dan karena udah terlanjur sampai akhirnya kami pun masuk.


Candi Ratu Boko


Ternyata ada dua pintu masuk untuk ke candi ini, pintu pertama yang dekat dengan jalan Raya utama, lalu yang kedua agak jauh sekitar 5 KM lalu naik lagi ke atas. Untuk pintu yang kedua ini lumayan deket untuk akses masuknya. Akhirnya kami memilih masuk melalui pintu 2. Agak sulit memang namun karena banyak tanda marka jalan akhirnya kita sampai ke candi ini.

Situs Ratu Boko sebenarnya bukan sebuah candi, melainkan reruntuhan sebuah kerajaan. Oleh karena itu, Candi Ratu Boko sering disebut juga Kraton Ratu Boko. Disebut Kraton Boko, karena menurut legenda situs tersebut merupakan istana Ratu Boko, ayah Lara Jonggrang. Diperkirakan situs Ratu Boko dibangun pada abad ke-8 oleh Wangsa Syailendra yang beragama Buddha, namun kemudian diambil alih oleh raja-raja Mataram Hindu. Peralihan ‘pemilik’ tersebut menyebabkan bangunan Kraton Boko dipengaruhi oleh Hinduisme dan Buddhisme

Ada beberapa tempat yang harus kamu kunjungi kalau kesini. Yaitu

Gerbang


Paseban
Paseban merupakan kata dalam bahasa Jawa yang berarti tempat untuk menghadap raja (seba = menghadap).


Pendapa
Sekitar 20 m dari paseban, arah selatan dari gapura, terdapat dinding batu setinggi setinggi 3 m yang memagari sebuah lahan dengan ukuran panjang 40 m dan lebar 30 m.






Keputren
Keputren yang artinya tempat tinggal para putri letaknya di timur pendapa. Lingkungan keputren terbagi dua oleh tembok batu yang memiliki sebuah pintu penghubung. Dalam lingkungan pertama terdapat 3 buah kolam berbentuk persegi. Dalam lingkungan yang bersebelahan dengan tempat ketiga kolam persegi di atas berada, terdapat 8 kolam berbentuk bundar yang berjajar dalam 3 baris.

Gua
Ada dua Gua disini, yaitu Gua Lanang dan Gua Wadon. Untuk Gua Lanang agak lebih luas dari Gua wadon.

Setelah puas keliling candi ini, kami akhirnya memutuskan menelusuri beberapa tempat lagi yaitu ada beberapa  tempat wisata di sekitar sini.


Candi Banyunibo

Candi ini bayar masuknya sekitar 5000 rupiah. Oh iya candi ini terletak di tengah-tengah sawa. Jaraknya tidak terlalu jauh dari candi Ratu Boko juga.  Candi Banyunibo (Jawa : “Air Menetes Jatuh”) adalah candi Buddha abad ke – 9 yang terletak di Dusun Cepit, Desa Bokoharjo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Indonesia. Candi ini diperkirakan berasal dari era Kerajaan Mataram Kuno, berdiri di sebuah lembah sempit yang dikelilingi oleh sawah
Candi Banyunibo

Tebing Breksi

Taman wisata Tebing Breksi Jogja adalah tempat wisata alam di Jogja. Sesuai dengan namanya, tempat wisata ini merupakan perbukitan batuan breksi. Tebing batuan breksi yang memiliki corak yang indah menjadi daya tarik tersendiri dari tempat wisata ini.
Tebing Breksi

Sinta Lagi bergata
Tebing ini dulunya merupakan bekas tambang dan sekarang dijadikan tempat wisata kekinian. Banyak tempat foto disini, dan usahakan naik ya ke atas tebingnya. Waktu itu masuk kesini karena udah kelaperan banget dan akhirnya kita makan bakso bakar dulu.

Candi Ijo



Candi ini tempatnya agak lumayan jauh dari candi Ratu Boko. Waktu tempuh sekitar 30 menit dari candi Ratu Boko. Kami berdua menyisiri jalan-jalan yang menanjak terus sampai ke atas.
View Candi Ijo

Ok lanjut cerita di Candi Ijo. Candi Ijo dinamakan karena candi yang dibangun pada abad ke-9  terletak di sebuah bukit yang dikenal Bukit Hijau atau Gumuk Ijo. Penyebutan nama desa Ijo  ada di dalam Prasasti Poh yang berasal dari tahun 906 Masehi. Dalam prasati tersebut ditulis tentang seorang hadirin upacara yang berasal dari desa Wuang Hijau. Jika dihitung umur maka nama Ijo setidaknya telah berumur 1100 tahun hingga tahun 2006 yang lalu.
Candi di Ketinggian Jogjakarta

Kompleks Candi Ijo merupakan kompleks percandian yang berteras-teras yang semakin meninggi ke belakang yakni sisi timur dengan bagian belakang sebagai pusat percandian. Untuk masuk kesini dikenakan tiket seharga 10.000 rupiah dan parkir seharga 4000 rupiah. Oh iya katanya view disini bagus untuk sunset. Denger-denger juga candi ini adalah candi yang terletak di ketinggian di Jogjakarta karena ada di bukit.

Waktu tak terasa sudah siang dan perut mulai keroncongan. Akhirnya kami turun langsung kembali menuju kota Jogja. Awalnya mau mengejar ke Taman Sari namun waktu ga cukup karena sudah tutup. Sampai di Kota kami makan di Gulai Kepala Kakap enak dan murah.

Gulai kepala Kakap Jl. HM Sangadji
Waktu sudah beranjak sore akhirnya kami memilih kembali ke rumah Sinta. Karena malam itu mau pindah kerumah Mba Dian. Salah satu Blogger yang akan bareng berangkat pagi-pagi besok ke Solo. Sehabis Isya akhirnya gue menuju rumah Mba Dian dengan menggunakan Gojek.

Sampai di rumah Mba Dian gue ga langsung istirahat, disini sudah diberikan kamar bareng supirnya. Malem itu salah satu makanan yang ga bakal gue tinggalin kalo ke Jogja yaitu ankringan. Malam itu 
akhirnya kontak temen anak UGM untuk sekedar ngopi Joss di angkringan kota Jogja. Selain ke angkringan gue coba icip-icip mie godog jawa Pak Pele di dekat kraton Jogjakarta (kuliner murah nanti akan gue buat satu sesi ya)




Namun malang pulang dari angkringan motor bocor namun untung orang Jogja baik. Saya dibantu di carikan dan akhirnya menemukan tambal ban juga tengah malam itu. Hari sudah lelah dan badan capek abis motoran dan mendorong motor. Pagi-pagi harus mengejar kereta menuju Solo.

Bagaiamana cerita gue di Solo dan Salatiga? Yuk tunggu kelanjutan dari cerita gue yaa.
  

Share with your friends

16 comments

  1. Keren judulnya bak kata pepatah ya hehee... suka juga ma isi postingannya yg mengalir dan menggambarkan kisah perjalanan di tujuh kota. Jadi penasaran ma bbrp candi yg dikunjungi

    ReplyDelete
  2. Candi Banyunibo belum tuh aku. Duh tempat tempat asyik di Indonesia itu banyak banget seperti halnya candi-candi ini belum semua juga aku datangin. Oke bang semoga next trip 2 tempat ada 3 bidadari kau temui. Di pilih di pilih hahaha

    ReplyDelete
  3. Hiks daku belum pernah ke sini Bang Doel, pengen ajak bocahku..ditunggu lanjutan ceritanya..

    ReplyDelete
  4. kemarin anakku juga liburan ke jogja bareng omanya, tapi hanya sempat ngunjungi prambanan sama borobudur aja ��

    ReplyDelete
  5. Asyiiik bangat Bang Doel jalan-jalan dari candi ke candi lalu langsung manjain perut dengan kuliner yang ajiib.

    Saya ntar klo ke Jogja harus ke situ juga akh. Bookmark dulu nih tempat-tempatnya.

    ReplyDelete
  6. Pak pele yg deket kraton kra.. itu enak 😀

    ReplyDelete
  7. Setiap perjalanan alias traveling selalu ada cerita uniknya ya, entah itu manis atau pahit, dan saya belum datang ke semua situs candi itu, duh kayaknya seru ya bisa mengunjungi candi sambil mengenalkan kpeada anak-anak

    ReplyDelete
  8. asyik nih jalan-jalan keliling jogja naik motor. udah lama nggak ngrasain

    ReplyDelete
  9. Jalan-jalan rasanya tidak lengkap jika tidak wisata kuliner apalagi wisata kulinernya ikan kakap yang menggoda melihat saja perut rasanya lapar apalagi menikmati pasti sedap sekali

    ReplyDelete
  10. Wah traveling itu seru walau kadang ada saja hal yang pahit, tapi kan lebih banyak senangnya ya Mas, makanya pengen terus diulang hehe..

    ReplyDelete
  11. memang diantara kesenangan itu pasti ada sisi enggak enaknya, tapi disitulah letak keseruannya hehehe

    ReplyDelete
  12. Melihat foto makanannya seketika aku lapar, nyesel bacanya malam2 gini hahaha :P
    Btw Tebing Breksi itu salah satu yang sedang hits di Yogya yaaa... kangen eui sama Yogya, moga ada kesemoatan ke sana lagi...

    ReplyDelete
  13. Aku pernah ke Ratu Boko tapinya keburu sore dan mau tutup jadi nggak bisa eksplor banyak.. harus balik lagi.. Hiks

    ReplyDelete
  14. next time ke jogja boleh contek itenarary-nya yah bang.. ;)

    ReplyDelete
  15. Gue pernah ke Tebing Breksi, tapi ramai sekali. Jadi kurang kondusif buat berfoto tanpa kebocoran. :D

    ReplyDelete
  16. Pengalaman gk enak justru harus ditulis kalau menurut saya, karena disitulah letak keseruannya :)

    ReplyDelete

Terimakasih sudah coment.. kalau bagus silahkan share tulisan ini... terimakaasihhh

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done