Masa pandemic corona begini banyak usaha mulai kekurangan modal, apalagi dari sector umkm dan koperasi. Pasti merasakan hal begini semua.
Kunjunagn ke KOPPAS KRANGGAN |
Semuanya merasakan dampaknya. Banyak usaha yang terus mencoba berdiri di tengah badai pandemic. Bangkit dan bertahan memang tidaklah mudah. Kita harus punya kekuatan finansial yang kuat serta adanya sokongan dari pemerintah yang siap membantu kita dalam menghadapi badai ini.
Pemerintah melalui kementrian koperasi umkm juga menyiapkan stimulus reksturuksisasi untuk koperasi dan UMKM. Hari jumat 19 juni kemarin saya berkesempatan mengikuti kegiatan dari kunjungan kerja bapak Menteri koperasi dan UMKM Teten Masduki di KOPAS KRANGGAN. Kunjungan bapak Menteri ini juga sebagai bentuk pengapresiasi kepada koperasi ini dan memberikan bantuan.
Kunjungan kerja ke Koppas Kranggan tersebut juga merupakan rangkaian acara dalam rangka menyambut Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-73. Koperasi yang memiliki 32.000 anggota dengan 6 (enam) kantor cabang dan 4 unit usaha di Bekasi ini diberikan penundaan pembayaran angsuran pokok dan bunga dengan jangka waktu 12 bulan ke depan. Dengan adanya kelonggaran pembayaran angsuran pokok dan jasa ini, diharapkan Koppas Kranggan mampu bertahan menghadapi kesulitan pada saat pandemi, terutama untuk melakukan pengelolaan dana pinjaman untuk kepentingan anggota koperasi.
Teten Masduki sedang memberikan sambutan |
Dalam sambutannya pak Menteri juga menjelaskan tentang 3 fase ekonomi bantuan bagi koperasi dan UMKM, yaitu :
1. Fase Tanggap Bencana (Induksi).
Dalam fase induksi ini seluruh aktivitas ekonomi terhambat akibat diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sehingga langkah yang diambil adalah dengan memberikan restrukturisasi pinjaman/pembiayaan kepada mitra LPDB-KUMKM maksimal selama 12 (dua belas) bulan terhadap mitra yang kondisinya lancar dan kurang lancar untuk memastikan menjaga likuiditas koperasi khususnya yang bergerak di sektor simpan pinjam.
2. Fase Pemulihan Ekonomi.
Kemenkop UKM telah menyiapkan dana sebesar Rp1 Triliun untuk pinjaman/pembiayaan kepada sektor usaha simpan pinjam, dengan bunga 3% menurun, atau sekitar 1,5% flat per tahun. Dana tersebut disiapkan dengan sasaran target penerima sebanyak 266 koperasi untuk dapat memberikan pinjaman murah kepada 4,8 juta UMKM anggota koperasinya.
3. Fase Penumbuhan Ekonomi.
mempersiapkan fase ini, kita sedang melakukan persiapan pengharmonisasian peraturan tentang LPDB-KUMKM untuk merelaksasi kriteria dan persyaratan penyaluran pinjaman/pembiayaan. Di antaranya fokus sasaran LPDB-KUMKM khusus kepada KUMKM strategis prioritas pemerintah, pemangkasan persyaratan, kemudahan persyaratan serta penugasan untuk melakukan kerjasama dengan inkubator wirausaha dan pendampingan bagi startup, wirausaha pemula dan KUMKM.
Dari ketiga fase yang diberikan kepada koperasi dan UMKM ini, pemerintah berharap para koperasi dan UMKM bisa mendapatkan akses yang mudah dalam melakukan pinjaman saat dimasa pandemic ini. selain itu, dengan adanya program restrukturisasi yang telah dilakukan LPDB-KUMKM, Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dapat juga melakukan penangguhan pembayaran pokok dan bunga kepada anggota, dan bagi UKM yang ditetapkan dalam program ini juga dapat melakukan inovasi terhadap kebutuhan tertentu yang meningkat selama pandemi Covid-19.
pemberian bantuan dari KemnkopUMKM kepada Koppas KRANGGAN |
Fase induksi di awal ini sudah ada 40 mitra LPDB-KUMKM yang diberikan bantuan. total nilai bantuan rekstrusturisasi ini sebesar Rp149,1 Miliar yang terdiri dari 30 Koperasi dan 10 UKM. KOPPAS Krangan ini juga akan mendapatkan bantuan tersebut, proposal dari koperasi sudah tinggal disetujui oleh LPDB-KUMKM. Koppas Kranggan telah mendapat pinjaman/pembiayaan dana bergulir yang merupakan program dari Kementerian Koperasi dan UKM sebanyak 3 (tiga) kali sejak tahun 2011 hingga tahun 2020, dengan total plafond pinjaman sebesar Rp30 Miliar.
Pak Menteri juga berharap nantinya para peminjam bisa melunasi pinjaman setelah masa pandemic ini berakhir dan ekonomi mulai bergeliat Kembali di Indonesia.