Sudah Siapkah Transportasi Bersih dengan Energi Alternatif? - Cerita Bang Doel
News Update
Loading...

November 15, 2020

Sudah Siapkah Transportasi Bersih dengan Energi Alternatif?

Bahan bakar terbarukan memang sangat dibutuhkan saat ini. Banyak banget bahan bakar yang bisa kita Kelola di Indonesia ini. Mulai dari  listrik, angin hingga ke biodiesel dari minyak jelantah. Pemanfaatan bahan bakar terbarukan


ini di Indonesia memang belom banyak dilakukan.

Pada 10 november 2020, Koaksi menyelenggarakan acara zoom meet yang mengangkat tentang tema , Diskusi Publik Seri Transportasi Bersih Edisi #1: Langkah Efektif Transportasi Bersih dengan Bahan Bakar Alternatif. Tema ini diangkat sebagai problem tentang energi terbarukan yang bisa digunakan dalam transportasi umum.

Pembicaranya juga kece-kece ada Prof. eng Enya listiani Dewi dari BPPT, Mustaba Ari Suryoko S.T, M.T dari Kementrian ESDM, Endro Setyawan dari Yayasan Lingkungan Hijau, dan Siti Koiromah S.T peneliti muda dari koaksi. Pembicara-pembicara ini membahas tentang Transportasi yang ramah lingkungan dengan bahan bakar alternatif

Pembicara pertama ibu Prof. Dr Enia dari BPPT berkesempatan memaparkan materi tentang bagaimana pertumbuhan energi alternatif di Indonesia. Perkembangan energi alternatif di Indonesia memang masih jauh. Target pemerintah adalah 23% di 2025 namun saat ini pemanfaatan energi baru 13%. 

Pemerintah juga menggalakan penggunanan bahan bakar B30. Pemerintah mengembangkan Energi Terbarukan untuk Bahan bakar Minyak untuk transportasi, karena itu ada kebijakan untuk B30, yakni mencampur biodiesel dan solar sebanyak 30%. Ini salah satu upaya untuk menggenjot target bauran energi terbarukan  23%.

Selain pengembangan bioethanol yang diangkat terus oleh pemerintah. Saat ini juga tengah mengembangkan kendaraan listrik. Dari BPPT sudah membangun unit pengembangan charging kendaraan listrik di Buah Batu Bandung. Namun masalah transportasi listrik ini agak sulit, karena pemerintah sendiri belum menyiapkan pabrik baterai kendaraan listrik yang dimana saat ini masih banyak import.

Tantangan lainnya adalah pemerintah mau energi terbarukan ini murah namun disatu sisi masih ada subsidi untuk bahan bakar fosil. Menjadi dilemma untuk kemajuan energi terbarukan ini. Masih banyak PR yang di inginkan namun pemerintah terus berupaya membuat energi listrik menjadi energi alternatif.

Pembicara kedua ada Pak Endra dari Yayasan Lengis Hijau yang mengolah limbah jelantah menjadi bahan bakar alternatif untuk kendaraan. Potensi minyak Jelantah memanglah banyak, dapat dilihat dari produksi rumah tangga masih banyak minyak jelantah yang terbuang. Saya sendiri di rumah sedang mengumpulkan minyak jelantah untuk pemanfaatan yang lain.

Menurut Pak Enda “ ada sekitar 12.050 juta limbah sampah minyak jelantah ini ada di Indonesia”. Namun pemanfaatanya masih kurang banyak. Minyak jelantah ini juga bermafaat untuk diolah kembali menjadi biodiesel. Ya meskipun teknologi yang sangat panjang namun pemanfaatan yang berguna bisa menjadi salah satu sumber alternatif yang kita inginkan.

Berbicara biodiesel pemerintah juga terus menggalakan pemanfaatan energi ini. Akan tetapi ada PR yang berat yaitu bagaimana memanfaatkan ketersediaan lahan sawit yang ada. Pemanfaatan biodiesel ini memang sangat bagus karena dapat mengurangi efek rumah kaca, dan memanfaatakan cpo yang tinggi.

Ternyata Indonesia sendiri merupakan penghasil biodiesel terbesar di dunia. Indonesia masuk bersama AS dan Uni Eropa. Potensi yang bisa diangkat dari Indonesia adalah dari kedelai dan minyak sawit. 

Tantangan untuk energi alternatif memang banyak. Maka dari itu kolaborasi dari pemerintah dan penggiat transportasi yang ramah lingkungan harus digalakkan. Kita mau transportasi dengan energi alternatif yang murah dan mudah.


Jadi bagaimana? Siap memilih energi alternatif untuk transportasi yang baik?


Share with your friends

Give us your opinion

Terimakasih sudah coment.. kalau bagus silahkan share tulisan ini... terimakaasihhh

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done