484 tahun kota jakarta, merupakan kota yang tidak lagi muda.. kota yang hampir setengah abad umurnya. kota kelahiran saya, 17 tahun menikmati kota jakarta dari segala rutinitas padatnya sebuah ibu kota negara yang ditempati sekitar 9 juta penduduk. kota jakarta indentik dengan kemacetan, kepadatan, kumuh dan banyak hal yang di sandangkan kepada kota kelahiranku ini..
Jakarta sudah terlalu banyak penduduknya dan kota ini sebagai magnet bagi para pendatang dan warga dari daerah laen untuk mencoba peruntungan mencari pekerjaan. jakarta sudah terlalu banyak polusi yang menghiasi langit ibu kota.. tidak ada lage kota yang indah, membumi, bahkan sudah jarang di temui pepohonan ataupun taman terbuka di kota ini.
Jakrta ku kini..
tidak ada lage tempat untuk bermain bagi anak2 yang hanya sekarang berganti dengan pohon2 beton yang menghilangkan tempat bermain bagi anak2..
jakarta ku
sudah padat, sering banjir, bahkan perumahan elit pun kebanjiran...
apakah kota ini masih pantas menjadi IBU KOTA NEGARA??
layakkah?
Jakartu kini..
seharusnya membatasi para pendatang untuk hadir ke kota
pembenahan pemukiman2 di daerah2 jakarta
Banjir seharusnya tidak terjadi bila para masyarakat sadar akan artinya kebersihan kota ini..
Kemacetan juga seharusnya bisa di atasi dengan kesadaran dari masyarakat sendiri untuk tertib dalam berlalu lintas
Penambahan ruang terbuka di kota ini harus di lakukan makin banyak ruang terbuka untuk anak2 jangan sampai anak2 kota ini hanya bertatapan dengan video game..
Saya bangga menjadi warga jakarta, saya cinta dengan tempat kelahiran saya...
kalo tidak dari warganya untuk memulai perubahan untuk membenahi kota ini bagaiman bisa kota ini baik??
AYO BENAHI JAKARTA
persembahan dari seorang anak jakarta
Rizki Rakhmat Abdullah
