Berbicara gemar makan ikan kita akan berbicara
tentang pola konsumsi makan ikan di indonesia, menurut data dari KKP
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengatakan tingkat konsumsi ikan
nasional tahun ini baru mencapai 30,48 Kg per kapita per tahun yang artinya
masih dibawah tingkat konsumsi ikan menurut pola pangan harapan sebesar 31,40
kg per kapita per tahun (okezone 2011). Pola konsumsi ikan kita ini masih cukup
jauh denan konsusi ikan di jepang dengan rata-rata konsumsi ikan 60kg per tahun
dan bila di bandingkan dengan negara tetangga kita yang sudah mencapai sekitar
37 KG per tahun.
melihat
perbedaan kondisi tersebut seharusnya indonesia yang notabene negara kepulauan
harusnya memiliki tingkat konsumsi ikan di negara ini cukup meningkat.
Indonesia memiliki Luas Perairan 2/3 dari Luas
Indonesia sedangkan Luas Lahan Aquakultur 28,5 juta Hektar Produk Budidaya
7,4juta ton (Ind/2009). Menurut Dirjen P2HP Saat ini Penjualan produk
ikan olahan masih sangat rendah, kurang 15% dari total produksi perikanan di
Indonesia yang mencapai 12,39 juta ton. Produksi ikan yang diolah 23-47% lebih Sisanya
dijual dalam bentuk segar atau diekspor. saat ini cara pengolahan tradisional
dominan dibandingkan dengan cara moderen. Seharusnya kita dapat memenuhi pola
konsumsi ikan di dalam negeri sendiri. Pada saat ini permintaan domestik banyak
di minati oleh keluarga, hotel dan industri-industri perikanan. Permintaan
produk olahan saat ikan saat ini sangat besar di sebagian kota-kota besar di
indonesia.
Pada saat ini
kita sebagai mahasiswa perikanan seharusnya bisa melihat potensi-potensi
perikanan kita yang sangat besar. Kita harus siap berperan dalam peningkatan
pola konsumsi ikan. Ketika kita akan berbicara tentang pola peningkatan
konsumsi ikan kita harus melihat sudah sejauh mana dan optimalnya seluruh
stakeholder yang berperan di bidang ini. Pemberian produk diversifikasi
terhadap pengolahan ikan dapat menjadi salah satu cara menjadikan penambahan
pola konsumsi ikan kita. Perubahan mainshet kita terhadap produk ikan haruslah
di rubah. Misalnya produk ikan patin kita yang biasanya di jadikan dalam bentuk
segar dapat kita fillet dagingnya sehingga dapat menambah nilai jual produk
tersebut dan dapat memudahkan dalam mengkonsumsinya Tapi jangan di tinggalkan
pula produk olahan tradisional kita seperti ikan asin, terasi , ikan pindang
dan produk-produk tradisional lainya. Produk-produk tradisional kita dapat
menjadi brand yang baik di dalam negeri kita bila dapat di olah dengan baik dan
di managerial dengan baik. Namun ketika kita harus berbicara pada pola
peningkatan konsumsi ikan jangan melupakan para konsumen kita. . Karena pada
saat ini pola pikir masyarakat kita beranggapan bahwa makan ikan tuh ribet,
susah , dan banyak durinya. Maka mulai saat ini kita harus mengubah pola pikir
masyarakat, bahwa ikan itu tak hanya di goreng, di bakar ataupun di pepes.
Peningkatan pola konsumsi ikan memiliki hubungan yang sangat erat dengan
masalah ekonomi, budaya dan politik dari negeri kita Oleh karena itu kita semua
para stakeholder yang berperan dalam meningkatkan pola konsumsi ikan, harus
bersinergi bersatu dan berkerja sama untuk memenuhi konsumsi ikan kita. Jangan
sampai kalah dari negara tetangga kita yang luas lautanya lebih kecil dari kita
namun memimiliki angka konsumsi ikan yang cukup baik. AYO Makan IKAN itu Bikin
kita sehat, kuat dan cerdas. terimakasih