udah 6 bulan ini gue tinggal di serdang bedagai. gue hidup di desa yang namanya mangga dua. mirip2 ya kayak yg d jakarta sana.. nah di kabupaten ini ada banyak pariwisata mulai dari wisata bahari sampai wisata agama mau tau apa aja?? yuk di lihat neh info-info tentang pariwisata sergai
Pantai cermin Theme Park
Objek
wisata yang satu ini mungkin menjadi salah satu ikon pariwisata Sergai
selain Pulau berhala. Bagaimana tidak setiap minggu jika tidak masa
libur, lokasi ini selalu dipadati pengunjung. Lebaran kemarin saja,
ribuan orang setiap hari menikmati berbagai arena permainan air yang
tersedia. Berbagai permainan ada di lokasi itu, mulai dari karaoke,
games serta bagi-bagi hadiah bagi para pengunjung yang datang.
Pengunjung bebas berkaraoke ria menunjukkan kemampuannya di ruangan yang
tersedia dan ditata sedemikian rupa. Sedang lokasi pantai, terlihat
pengunjung bermain voli pantai. Yang tidak kalah menariknya seperti
jetski, kayak, dan boat. Hanya saja orang tua yang membawa anak-anaknya
yang paling difavoritkan adalah banana boat,yakni boat yang berbentuk
seperti pisang. Kemudian ditengah lokasi persis ditengah lokasi theme
park terdapat Pantai Putih bersih tentu saja akan menarik untuk
dinikmati, kendati berada pada selat malaka yang lalu lintasnya sangat
padat mencapai 54 kapal setiap tahun melintasinya.
Mesjid Isma'iliyah
Masyarakat
setempat mengenalnya sebagai mesjid istana, peninggalan Tengku Haji
Isma’il Sulung Laut, Raja Negeri Bedagai yang masih kokoh berdiri hingga
kini. Hampir sama dengan mesjid-mesjid lain di wilayah pesisir Melayu,
mesjid Jamik Isma’iliyah yang berada di Desa Pekan Kecamatan Tanjung
Beringin ini sangat kental dengan nuansa Melayu. Mesjid ini didirikan
pada tahun 1882 oleh Raja Negeri Bedagai saat itu, Tengku Isma’il Sulung
Laut. Kabarnya bahan-bahan bangunan mesjid ini didatangkan khusus dari
Malaysia oleh pemborongnya yang orang Penang. Selesai membangun mesjid,
Sulung Laut membangun istana disampingnya dan selesai pada tahun 1898.
namun karena bangunan istana lebih tinggi dari mesjid, Sulung Laut
meninggikan kembali mesjid itu. “Ketika itu dipercaya mesjid memang
tidak boleh lebih rendah dari bangunan lain, “ kata M. Yusuf (75), tokoh
masyarakat Tanjung Beringin. Tahun 1937, mesjid ini direhab dengan
mengganti atapnya dari genteng menjadi seng. Terakhir pada tahun 1982,
mesjid ini kembali direhab dengan mengganti tiang-tiang besi menjadi
beton, membangun menara, pintu gerbang dan menghiasinya dengan “Kelumai”
(hiasan segitiga meruncing kebawah berwarna kuning yang dipasang pada
sisi atap).
Walau kini bentuk bangunan mesjid sudah mengalami
banyak perubahan dari aslinya, namun pada beberapa bagian masih
meninggalkan bentuk aslinya. Mimbar khutbah misalnya. Mimbar yang
terbuat dari kayu ini masih tampak kuat. Ukiran yang menghiasinya
menunjukkan ornament Melayu yang kental apalagi diwarnai dengan warna
emas yang dipadu dengan warna hitam, sangat kontras. Mimbar ini memiliki
tinggi dua meter sehingga orang yang memberi khutbah dapat terlihat
dari barisan belakang. Seperti mesjid-mesjid kerajaan lainnya, dihalaman
belakang ini juga dijadikan areal pemakaman kelaurga dan pejabat
kerajaan. Persis di pintu belakang mesjid terdapat tiga makam Raja
Bedagai, masing-masing Tengku Isma’il Sulung Laut, Tengku Rahmat
Bendahara Putra Raja (putra Sulung Laut) dan Tengku Zainarrasyid
Pangeran Nara Kelana (Putra Sulung Laut). Sulung Laut wafat pada 21
Maret 1914, Tengku Rahmat pada 2 Desember 1905 dan Tengku Zainnarrasyid
pada 12 Oktober 1932. berurutan ke bawah mendekati sungai Bedagai, makam
para pejabat dan ulama kerjaan seperti makam para Datuk perdana dan
Datuk Setia, makam Panglima Daud dan Datuk Sri Amar Asmara serta imam
kerajaan, Syekh Haji Ibrahim.
Pada bagian belakang mesjid masih tampak wajah asli mesjid karena serambinya tidak dipugar dan dikeramik. Hanya tiangnya saja yang diganti. Sementara disisi kanan-kiri mesjid, pada tiang-tiang mesjid tertulis ukiran nama Allah dan Muhammad. Demikian juga undakan yang menjadi teras mesjid masih asli. Batu-batu alam yang menjadi lantai teras tampak sangat alami. Menurut M. Yusuf jemaah mesjid ini selalu ramai dari warga sekitarnya. Tak jarang banyak juga jemaah dari luar yang sengaja datang untuk melihat dan beribadah di mesjid ini. ”Mereka umumnya ingin melihat dari dekat mesjid peninggalan Kerajaan Bedagai ini,” katanya. Sebab inilah satu-satunya peninggalan kerajaan tersebut yang masih tertinggal sementara bangunan istana yang berada disebelahnya kini tidak ada lagi. Sayangnya pada beberapa bagian mesjid yang memiliki nilai sejarah ini tampak tidak terawat baik, misalnya menara mesjid yang cetnya mulai keropos.
Pada bagian belakang mesjid masih tampak wajah asli mesjid karena serambinya tidak dipugar dan dikeramik. Hanya tiangnya saja yang diganti. Sementara disisi kanan-kiri mesjid, pada tiang-tiang mesjid tertulis ukiran nama Allah dan Muhammad. Demikian juga undakan yang menjadi teras mesjid masih asli. Batu-batu alam yang menjadi lantai teras tampak sangat alami. Menurut M. Yusuf jemaah mesjid ini selalu ramai dari warga sekitarnya. Tak jarang banyak juga jemaah dari luar yang sengaja datang untuk melihat dan beribadah di mesjid ini. ”Mereka umumnya ingin melihat dari dekat mesjid peninggalan Kerajaan Bedagai ini,” katanya. Sebab inilah satu-satunya peninggalan kerajaan tersebut yang masih tertinggal sementara bangunan istana yang berada disebelahnya kini tidak ada lagi. Sayangnya pada beberapa bagian mesjid yang memiliki nilai sejarah ini tampak tidak terawat baik, misalnya menara mesjid yang cetnya mulai keropos.
Mesjid Raya Sulaimaniyah Sisa Peninggalan Kesultanan Serdang
Sisa-sisa
sejarah kesultanan Serdang sampai kini masih bisa dilihat di
Perbaungan, Serdang Bedagai, yakni Mesjid Sulaimaniyah. Dulunya masjid
ini berada tidak jauh dari Istana Kesultanan Serdang: Istana Darul Arif
di Desa Kota Galuh. Sayangnya istana tersebut kini tak berbekas. Masjid
ini terletak di desa Kota Galuh Kecamatan Perbaungan tepat di pinggir
jalan raya. Setiap orang yang melintas dari arah Medan menuju Tebing
Tinggi atau sebaliknya, akan melewati mesjid ini. Setiap harinya, masjid
ini menjadi tempat persinggahan musafir yang ingin melaksanakan sholat
sambil berwisata rohani untuk melihat dari dekat mesjid peninggalan
Sultan Serdang ini. Bahkan setipa sholat Jumat, masjid ini nyaris tidak
bisa menampung jamaah yang hampir melewati teras masjid. Dilihat dari
catatan sejarah yang tertulis besar di dinding masjid tersebut,
termaktub bahwa Masjid Raya Sulaimaniyah didirikan oleh Sultan Serdang
Syariful Alamsyah pada tahun 1894 seiring dengan dipindahkannya ibukota
kesultanan dari Rantau Panjang (sekarang berada di Kecamatan Pantai Labu
Kabupaten Deli Serdang) ke Istana kota Galuh Perbaungan (dulu Serdang).
Masjid
ini telah beberapa kali mengalami renovasi atas bantuan mantan Presiden
RI Megawati Soekarnoputri, Gubernur Sumatera Utara (alm) Rizal Nurdin
dan Sekjen Departemen Kesehatan RI Dr. Safii Ahmad MPH. Bangunannya
sendiri tidak terlalu menonjol, mirip dengan bangunan-bangunan khas
melayu. Sepintas orang yang melihatnya masjid ini terkesan biasa-biasa
saja. Namun masjid ini memiliki keunikan tersendiri. Sepintas tidak
seperti bangunan masjid, melainkan seperti kantor pemerintahan dengan
corak khas adat budaya melayu yakni figura berwarna kuning dengan atap
berwarna hijau.
Atap pada teras masjidnya berbentuk piramid.
Biasanya, kebanyakan masjid menggunakan kubah berbentuk bulat atau
umumnya, tapi kubah masjid ini berbentuk segi empat memanjang dan di
atasnya terdapat lambang bulan sabit dan bintang. Di dalam masjid
terdapat empat tiang berukuran besar sekira 2 kali pelukan orang dewasa
sebagai penyanggah bangunan dengan 1 lampu hias mewah berada di
tengah-tengah bundaran langit masjid dikelilingi hiasan tulisan
kaligrafi dari ayat-ayat alquran tentang sholat. Kesan dan nafas melayu
sangat kental terlihat dari mimbarnya yang berwarna kuning dengan 4 anak
tangga berlapis karpet hijau serta di atas mimbar terdapat kubah yang
atasnya juga menggunakan lambang bulan sabit dan bintang. Teras masjid
yang sudah berlantai keramik ini ditopang dengan tiang-tiang berukuran
kecil serta puluhan lampu kecil dan besar yang mengelilingi teras
samping kiri dan belakang serta dilengkapi dengan toilet dan tempat
berwudhu. Selain dapat melihat masjid raya bersejarah ini, pengunjung
juga dapat melihat makam sultan Serdang Sulaiman Syariful Alamsyah dan
keluarganya yang terletak tepat di depan masjid yang telah di pagar
serta pejabat-pejabat penting kesultanan
Pantai Klang
yang berada di Desa Naga Lawan kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang
Bedagai memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Saat ini saja ribuan
orang mengunjunginya di akhir pekan. Pada hari-hari libur, Pantai Klang
sangat padat dikunjungi pengunjung yang datang dari berbagai daerah
seperti Labuhan Batu, Tanjung Balai, Asahan, Tebing Tinggi, Medan dan
Tanah karo dengan mobil pribadi dan bus umum yang sengaja dicarter atau
sewa dari daerah masing-masing. Di pantai Klang kita dapat menikmati
indahnya pemandangan pantai dengan pasirnya yang putih bagai kristal dan
melihat deru ombak serta menikmati terpaan angina laut sehingga
menghilangkan kepenatan. Kita juga dapat berkunjung ke sumur ajaib
(sumur berkah) di sisi pantai. Di kawasan Pantai Klang tersedia
pondok-pondok kecil bagi pengunjung, untuk dapat memakai pondok tersebut
kita hanya membayar antara Rp 9-20 ribu, menurut ukuran besar pondok
yang akan kita sewa. Pondok biasanya digunakan sebagai tempat
barang-barang yang dibawa, tempat istirahat dan berteduh bila letih
berjalan mengitari pantai atau sehabis mandi di laut. Para pengunjung
yang datang ke lokasi objek wisata Pantai Klang selalu terlihat
berbasah-basahan. Untuk anak-anak dapat berenang dan bermain bersama
riak ombak di tepi pantai yang telah tersediakan di kawasan tepi pantai
khusus untuk anak-anak dan lebih mengasikkan dalam menikmati mandi air
laut dan berenang di sekitar tepi pantai masyarakat sekitar pantai dan
pengelola menyediakan ban untuk disewa dengan harga yang relative murah
dan terjangkau hanya Rp. 3000 atau Rp 5.000.
Bila berada di
pantai Klang kita tak ingin cepat-cepat meninggalkan lokasi tersebut,
kita betah bermain dengan ombak atau duduk-duduk santai di pondok yang
tersedia apalagi di lokasi kawasan pantai Klang terdapat sejumlah
makanan ringan eperti mie goreng, ayam goreng, pecal, sate kerang dan
bermacam jajanan ringan. Seluruh makanan tersebut adalah hasil sajian
warga masyarakat sekitar pantai dan lebih membuat kita tertarik untuk
membeli dan menikmatinya, makanan dijual tidak melebihi tarif harga di
luar pantai. Salah satu daya tarik para pengunjung datang ke lokasi
Pantai Kelang karena para penjual makanan, penyewa ban dan penyewa
pondok pantai tersebut ramah-ramah dalam melayani setiap para
pengunjung. Bila tiba waktunya untuk pulang selalu berpesan agar para
pengunjung dapat memberitahukan keadaan wisata pantai itu kepada
tetangga, famili lainnya agar datang kesana untuk menikmati wisata di
Pantai Klang.
Pantai Gudang Garam
Di
pantai Gudang Garam tersedia fasilitas penginapan (hotel) dilengkapi
AC, restoran seafood, karaoke/musik dan pondok-pondok santai serta
beberapa kolam pancing. Hamparan pasir putih di sepanjang pantai di
lokasi objek wisata ini sangat menarik dan dapat dijadikan tempat
bermain volley pantai serta permainan pantai lainnya.
Pantai Sialang Buah
Pantai
Sialang Buah terletak di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu,
berjarak 60 Km dari kota Medan atau 9 Km dari Sei Rampah (ibukota
Kabupaten Serdang Bedagai) melewati rute Medan – Tebing Tinggi.
Selain
sebagai tempat rekreasi keluarga, Pantai Sialang Buah juga dikenal
dengan Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Oleh karena itu, banyak pengunjung
yang datang kesini bukan hanya sekedar menikmati pemandangan alamnya
yang menawan, tetapi juga membeli ikan-ikan laut segar.
Di
pinggir pantai terdapat pondok-pondok santai dan warung makanan. Juga
tersedia tempat penyewaan ban (pelampung) bagi pengunjung yang ingin
berenang di pantai. Semilir angin yang sejuk membuat pengunjung betah
bersantai di sini. Objek wisata ini ramai dikunjungi oleh wisatawan
lokal maupun domestik pada hari libur. Pengunjung dapat membeli souvenir
dari kulit kerang yang banyak di jual di pinggir pantai, sebagai
oleh-oleh untuk di bawa pulang.
Pantai Pondok Permai Kota Pari
Terletak
di pinggiran pantai desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin, objek
wisata Pondok Permai sudah sangat dikenal oleh masyarakat kota-kota
besar di Sumatera Utara bahkan di Indonesia. Restorannya yang berada
sangat dekat dengan bibir pantai mengundang minat pengunjung untuk
sering dating ke objek wisata Pondok Permai ini. Di areal 9 Ha pada
lokasi ini tersedia kolam pancing, sepeda air, pondok-pondok santai dan
kuda tunggangan. Makanan khas ikan laut, kepiting, udang dan kerang (sea
food) selalu tersedia disini, fasilitas lain tersedia hiburan/musik
karaoke. Dilokasi ini sangat cocok untuk bermain layang-layang dan
volley pantai.
Pantai Kuala Putri
Pantai
Kuala Putri terletak di desa Kuala Lama Kecamatan Pantai Cermin. Di
objek wisata ini pengunjung dapat berbaur dan melihat kehidupan
masyarakat nelayan. Disini terdapat restoran seafood, pondok-pondok
santai dan panggung hiburan serta kolam pancing.
Pantai Mutiara
Objek
wisata ini memiliki daya tarik tersendiri karena letaknya di areal
hutan bakau (mangrove) di tepi pantai Desa Kota Pari Kecamatan Pantai
Cermin, lingkungannya terlihat asri. Pengunjung objek wisata ini dapat
melihat tempat berkembang biaknya ikan laut dan kepiting di dalam air
diantara akar-akar pohon bakau. Disini tersedia restoran dengan sajian
ikan-ikan laut (sea food) dan pondok-pondok santai.
Pulau Berhala
Pulau
Berhala di Kecamatan Tanjung Berining, Kabupaten Sergai sangat
berpotensi untuk dijadikan kawasan wisata bahari karena keindahannya
alamnya yang sangat luar biasa. Sehingga tidak mengherankan jika banyak
orang mengatakan pulau ini sangat eksotik. Pulau Berhala yang memiliki
topografi bergunung dengan hutan lebat dan pantai yang putih bersih
tentau saja akan menarik untuk dinikmati, kendati berada pada Selat
Malaka yang lalu lintasnya sangat padat mencapai 54 ribu kapal setiap
tahu melintasinya. Selain kondisi alamnya masih asri, jelasnya, pulau
terluar Indonesia di Selat Malaka seluas 2,5 kilometer persegi ini kaya
akan keanekaragaman hayati seperti, ikan dan terumbu karang yang sangat
indah dan tidak dimiliki oleh Negara lain. Bahkan pada awal dan akhir
tahun, pantai Pulau Berhala menjadi tempat persinggahan penyu untuk
bertelur. Pulai ini juga dinyatakan memiliki 60 persen biota yang hidup
di Indonesia sehingga telah ditetapkan sebagai kawasan wisata bahari
melalui Perda No 12 Tahun 2006 yang dapat dikembangkan selama tetap
berwawasan lingkungan. Tidak terlalu sulit untuk sampai ke Pulau
Berhala, jarak tempuhnya juga sangat dekat. Dari pelabuhan Belawan
jaraknya sekitar 70 mil. Sementara kalau perjalanan dengan kapal hanya
butuh waktu sekitar 1,5 jam dari pelabuhan rakyat di Tanjung Beringin
atau Pantai Cermin. Upaya yang perlu dilakukan dalam mengembangkan
potensi wisata pulai ini, adalah dengan campur tangan investor untuk
memperkenalkan keindahan Pulau Berhala yang dinilai memiliki banyak
kelebihan dibanding pula-pulau lainnya
Pemandian Ancol
Objek
wisata Pemandian Ancol adalah nama wisata alam/sungai yang berada di
perbatasan Kecamatan Sipispis dan Dolok Merawan. Objek wisata ini berada
di suatu alur sungai yakni sungai Hulistik atau Sungai Bah Bolon yang
mengalir dari pegunungan di Kabupaten Simalungun melintasi wilayah
Kabupaten Serdang Bedagai. Objek wisata ini dapat dicapai dengan
kendaraan/transportasi darat berjarak tempuh 90 KM dari kota Medan atau
40 KM dari Sei Rampah (ibukota Kabupaten Serdang Bedagai) melalui rute
Medan - Pematang Siantar.
Jalan menuju lokasi objek wisata
Pemandian Ancol cukup baik. Lokasi objek wisata Pemandian Ancol dapat
ditempuh melalui Kota Tebing Tinggi ke arah Perkebunan Gunung Pamela
atau dari Simpang Bajalinggi Kebun Gunung Para. Transporasi yang dapat
digunakan adalah mobil pribadi, sepeda motor atau angkutan penumpang
umum.
Objek wisata ini ramai dikunjungi pada hari libur.
Pengunjung biasanya didominasi oleh pemuda-pemudi dari sekitar Kabupaten
Serdang Bedagai. Air sungai di Pemandian Alam Ancol sangat sejuk dan
menyegarkan sehingga pengunjung ingin lebih lama berenang dan berendam
di sungai. Objek wisata ini berada tidak jauh dari Pemandian alam Batu
Nongol. Jika batu Nongol di hilir maka Pemandian Alam Ancol berada di
hulu sungai. Pondok-pondok santai dan warung makanan banyak tersedia di
lokasi ini.
Pemandian Alam Batu Nongol
Objek
wisata Batu Nongol adalah nama wisata alam/sungai yang berada di
perbatasan Kecamatan Sipispis dan Dolok Merawan. Objek wisata ini berada
di suatu alur sungai yakni sungai Hulistik atau Sungai Bah Bolon yang
mengalir dari pegunungan di Kabupaten Simalungun melintasi wilayah
Kabupaten Serdang Bedagai. Objek wisata ini dapat dicapai dengan
kendaraan/transportasi darat berjarak tempuh 90 KM dari kota Medan atau
40 KM dari Sei Rampah (ibukota Kabupaten Serdang Bedagai) melalui rute
Medan - Pematang Siantar.
Jalan menuju lokasi objek wisata Batu
Nongol cukup baik. Lokasi objek wisata Batu Nongol dapat ditempuh
melalui Kota Tebing Tinggi ke arah Perkebunan Gunung Pamela atau dari
Simpang Bajalinggi Kebun Gunung Para. Transporasi yang dapat digunakan
adalah mobil pribadi, sepeda motor atau angkutan penumpang umum.
Di
Batu Nongol, alur sungai Hulistik telah ditata sedemikian baik sehingga
sebahagian sangat cocok untuk pemandian anak-anak dan airnya berombak.
Alur sungai berombak yang dikhususkan sebagai tempat berlatih arung
jeram untuk anak-anak dan remaja ini sangat ramai diminati pengunjung.
Dengan kondisi yang sudah tertata itu sungai ini semakin menarik
terutama untuk rekreasi keluarga.
Pondok-pondok santai,
gelanggang permainan dan restoran tersedia bagi pengunjung. Jalan
setapak di pinggir areal perkebunan di sepanjang tepi sungai membuat
pengunjung betah berekreasi sambil menikmati udara segar dan menyaksikan
aneka jenis burung yang bebas berkeliaran di sekitar pepohonan.
Restoran di kawasan objek wisata Batu Nongol menyajikan makanan menarik
”Ikan Cen-cen” sejenis ikan air tawar yang hidup di sungai berarus deras
dan berbatu-batu. Ikan cen-cen ini sangat enak dan gurih rasanya.
Bermain
roda pelangi sangat mengasyikkan. Pada saat putaran roda membawa anda
ke puncak, pemandangan alam yang sangat indah di sekitar kawasan ini
dapat anda saksikan dengan leluasa. Ingin melihat kebun rambung dan
proses penyadapan getah rembung (bahan baku karet), anda dapat
melihatnya sambil berjalan-jalan di atas jalan setapak. Anda dapat
menikmati kesegaran alam perkebunan dan melihat para buruh kebun
menyadap getah untuk di bawa ke pabrik pengolahan karet. Di pinggir
sungai tersedia pondok-pondok santai dimana pengunjung bersama keluarga
dapat menikmati rekreasi yang menyenangkan sekali.
Air Terjun Sampuran
Lokasi
wisata air terjun Sampuran Widuri terletak di Dusun III desa Dolok
Merawan Kecamatan Dolok Merawan, yang hanya berjarak sekitar satu km
dari jalan lintas Sumatera menuju Pematang Siantar. Disekitar tempat ini
terdapat 3 air terjun, yang tertinggi adalah air terjun Sampuran Widuri
dengan ketinggian sekitar 50 meter, dengan deburan air yang jernih,
hijaunya pemandangan sekitar dan sejuknya udara menjadikan kawasan air
terjun Sampuran mulai banyak dikunjungi wisatawan local. Tempat ini oleh
pemkab Sergai juga ditetapkan sebagai lubuk larangan dan sudah ditabur
ribuan benih ikan berbagai jenis, diantaranya benih ikan emas dan nila.
Air terjun Sampuran merupakan objek wisata yang dikelola oleh desa dan
saat ini sendang berbenah diri guna mensejajarkan dengan objek wisata
lainnya yang ada di Kabupaten Sergai. Selain Sampuran Widuri masih ada 2
air terjun lainnya dilokasi tersebut, hanya saja ketinggiannya lebih
rendah dari Sampuran Widuri. Jarak antara air terjun saling berdekatan
dan jalan menuju ke setiap lokasi ditata dengan rapi, hempasan air
terjun menimbulkan suara deburan ditambah hembusan semilir angin yang
memercikkan butiran-butiran air, menentramkan jiwa serta menggoda kita
untuk segera menikmatinya.
yuk ahh kita jelajahi kabupaten sergai ini
jangan lupa di lihat di @info_sergai