Pagi itu tiba-tiba pesan
whatsapp di Hp gue berbunyi “ mas mau ikut kegiatan kunjungan ke Museum Tengah Kebun tidak??”, ternyata dari guide Museum Tengah Kebun. Seketika gue
langsung bales “bisa mas,gue ambil hari minggu yang siang aja ya”. Waktu itu
berpikir ah sendirian aja mengunjungi museum ini tapi tiba-tiba gue mikir
kayaknya enggak seru deh kalo sendirian. Akhirnya gue japri beberapa temen yang
mau ikut, akhirnya ada Mele,Wido,Novel dan Puspita yang berhasil terculik untuk
ikut.
Sebenarnya gue udah lama mau
ikut ke museum ini, beberapa kali ditawarkan oleh temen-temen bahkan gue
pernah mau ikut di komunitas eh ga taunya udah full kuota. Siang itu 1 oktober
2017 gue meluncur ke museum tengah kebun. Janjian jemput Puspita dulu yang kebetulan
rumahnya deket untuk barengan. Novel,Wido dan Mele sudah janjian di TKP sana.
Waktu berkunjung ke museum
ini hanya ada di hari sabtu dan minggu saja, di bagi dua waktu yaitu pagi jam
10.00 dan jam 12.30 siang. Untuk menghubungi museum ini juga harus janji dengan
guidenya karena per hari untuk satu waktu hanya menerima 15 tamu saja. Seminggu
sebelumnya gue pernah hubungi kordinator
guidenya tapi ternyata penuh kuota dan beruntung gue di japri lagi dan ada slot
kosong. Masuk museum ini gratis.
Tepat jam 12.30 gue udah
sampai di tempat ini. Museum yang terletak di daerah Kemang Jakarta Selatan ini
dekat dengan kantor salah satu OJOL ternama di Indonesia. Disana sudah menunggu
wido yang sedang makan siang, dan sambil menunggu mele dan novel yang sedang
meluncur dari cililitan. Masuk melalui pintu depan gue sangat terkagum dengan
halaman dari museum ini. Taman yang asri di halaman rumah membuat gue merasa
nyaman banget.
Mas ryan yang menjadi guide
di museum ini menyambut kita dengan ramah. Sebelum masuk kita harus isi buku
tamu dulu, dan lepas sandal kita untuk masuk ke Museum ini untuk di ganti pakai
sendal yang di sediakan khusus untuk masuk. Oh iya masuk ke museum ini tidak
boleh bawa tas, dan tas akan di titipkan di dalam lemari di dekat parkiran
mobil.
Museum ini ada beberapa
bagian yaitu ruang tamu,ruang makan dan dapur, ruang kamar, dan halaman tengah.
Masuk di ruang tamu kita akan disuguhkan dengan barang-barang antik yang sudah
ada dari jaman dahulu dan di kumpulkan oleh sang pemilik museum ini. Bangunan yang
lumayan luas ini memajang barang antik kurang lebih sekitar 2000an barang
antik. Dan kalau dari pemilik barang antiknya sendiri mencapai sekitar 4000an.
Museum ini
dimiliki secara pribadi oleh Sjahrial Djalil, salah satu tokoh periklanan
modern Indonesia dan pendiri biro iklan Ad Force Inc. Sang pemilik
mengumpulkan barang-barang antik ini dari rumah-rumah lelang atau berburu
sendiri dari kolektor seni yang ada. Bangunan rumah ini juga di bangun dari beberapa
batu bata peninggalan VOC bahkan sampai pintu dari kamar mandi pun juga ada
dari jaman VOC.
Memasuki ruangan
tengah banyak sekali arca-arca dan barang antik lainya. Di museum ini juga
terdapat peti minuman dari sang revolusiner Prancis yaitu Napoleon Bonaparte
dari abad 18. Menurut guide, Pak Sjahrial ini merogoh koceknya sendiri untuk
membawa kembali barang-barang antik yang punya indonesia dan di miliki oleh
orang luar. Pak Sjahrial sendiri tidak mempunyai anak dan untuk museum ini pada
nantinya akan di wariskan untuk bangsa Indonesia.
Memasuki ruangan
demi ruangan gue sangat takjub, secara mas Ryan menceritakan beberapa cerita
sejarah dari barang-barang yang ada. Mulai dari kuda dari dinasti tang,
guci-guci yang asli dari cina bahkan ada tempat duduk yang masih mulus banget
dari jaman VOC (kualat gue dudukin kursi itu secara lebih tua )
Tak terasa
sudah hampir 1 jam kami berkeliaran di museum ini. Dan masih ada satu ruangan
yang belom kami masuki yaitu kamar sang pemilik museum. Pada saat ini kondisi
fisik pak sjahrial mulai menurun yang mengakibatkan beliau sering beristirahat
saja, dan alhamdulillah ternyata kami bisa bertemu dan masuk ke dalam kamar
tidurnya.
Dari beberapa
ruangan ada satu ruangan yang bikin gue terkesima dan pengen banget punya
ruangan kaya gini yaitu kamar mandi dari sang pemilik. Kamar mandi ini luasnya
kurang lebih sekitar 9x10 meter namun isinya WOW banget dah. Kamar mandi semi
outdoor dan bagi gue ini udah ga kaya kamar mandi, kaya kamar tidur aja. Di kamar
mandi ini ternyata pak Sjahrial juga telah mempersiapkan batu nisan untuk
dirinya dan beliau pun sudah berniat untuk di kuburkan di salah satu sudut halaman di
museum ini.
Dan tak
terasa waktu sudah sore hari, jam setengah 3 sore kegiatan selesai dan kita
berfoto bersama dengan pak Sjahrial dan beberapa tamu lainya. Walaupun dalam
keadaan sakit pak Sjahrial masih mau menerima dan menyapa para tamu yang hadir
mengunjungi museum ini.
Jadi ada
yang sudah pernah ke museum ini? Dan ruangan mana yang kalian suka?
Kalau mau ke museum ini harus telp dulu ya untuk nanya slot tamu? Sebelum lebaran kemaren, sempat mau ke sini tapi museum ditutup karena yang punya lagi sakit. Mulia sekali ya Pak Sjahrial ini mendedikasikan rumahnya jadi museum untuk publik.
ReplyDeleteiy contact dlu kaak.. kl mau japri saja gue tak kash no guideny
DeleteIh, gak nyangka ya ada museum begini cantik dengan kiri-kanannya yang asri di tengah kota Jakarta si metropolis. Btw, ada koleksi uang kuno juga gak di sana? Harusnya ada :)
ReplyDeleteadalah mas... kece laah
DeleteAhh jadi pengen kesini
ReplyDeletegue kira udah pernah kesana.. tau gt d ajakn kemarin
DeleteBelum pernah, mau dong no guide nya
Deletejapri tin
DeleteWew serius gratis bang? keren nih yang punya..
ReplyDeleteyoi freee
Deleteadem banget dliatnya, engga kaya jakarta
ReplyDeleteGa nyangka banget ada yg seperti ini di Jakarta. Harus segera dijadwalkan !! Pengen liat Kotak Napoleon Bonaparte
ReplyDeleteiy bg arif
DeleteKok lu ga info ke gue kalau mau kesitu.....!!!!
ReplyDeletelu trlu sbuk d cikarang
DeleteSiapa tau lagi gak sibukkk
Deletemane ade zen
DeleteLoh, di Jakarta ada museum seperti ini? Jadi penasaran mau main kesini juga deh :)
ReplyDeleteAda yg mau main bareng kesini? :)
brgkat kaak
Deletenice info. baru tau ada museum secantik ini, gratis pula. masukan aja buat Bang Doel, kalau habis koma spasi dulu ya. cheer up and keep writing
ReplyDeletemksh suhu
DeleteThanks bangdoel...baca tulisanmoe berasa kesana lagi....
ReplyDeleteikt yg prtama ya ka tuty sm kubbu
DeleteBelum pernah ke sana. Tapi kalo ngelewatin kantor OJOL-nya sih sering.
ReplyDeleteSuatu saat mau ke sana, gratis ini wkwkwk...
Suatu
contact guidenya mas
DeleteMusium yang eksklusif ya. Gak sembarangan umum bisa masuk.
ReplyDeleteiya mba harus contact guide
DeleteSekilas terlihat aja udah instagramable banget hahaha. Kalau aku di sana bakalan foto2 sampe puas :D
ReplyDeleteomnduut.com
iya om..
DeleteSemangat menjamu pak Sjahrial luar biasa
ReplyDeleteLah, ada museum macam begini ya di daerah Kemang? Baru tau.
ReplyDeletebrangkat bg
Deletewah menarik nih bang doel..
ReplyDeleteiy mb dew
Deletewah, aku mesti mampir ah kl ke Jkt. Btw, itu td kamar mandi yg ada bath tub nya?
ReplyDeleteiyaa mba prit
DeleteCiee yg akhirnya kesini dan ga ngajak2 🙄🙄🙄
ReplyDeleteCiee yg akhirnya kesini dan ga ngajak2 🙄🙄🙄
ReplyDeleteWah aku belum pernah berkunjung.. Kayanya seru banget ya
ReplyDeleteSeru sekali jadi pengen ke museum
ReplyDeleteAku belum pernah kesini, dan pengen kesana... Udah baca beberapa ulasan tempat ini & makin pengen kpn2 dateng langsung...
ReplyDeleteTimbul pertanyaan: barang-barang antik yang dia beli itu, statusnya ilegal atau gimana ya, Bang? Kan termasuk benda-benda bersejarah.
ReplyDeleteSemoga saja Museum ini bisa trus dilestarikan siapapun penerusnya, jarang banget di Indonesia bisa ada. Museum yg teduh
ReplyDeleteBaru tau gw ada musium di daerah kemang dan bagus pula keliatanya...
ReplyDeleteMuseumnya adem banget ya
ReplyDeleteSayangnya ga boleh ajak anak2 ya ?
Pengen ke sini, tapi kayaknya mesti buat janji dulu ya kalau mau ke sini.
ReplyDeleteLhaaaa ada tempat keren begini di jakarta kok aku nggak tau yakk?? Kemana ajaaaa hahahaa... Pengalaman yang seru yaa bisa main kesana
ReplyDeleteWah saya belum pernah main ke museum ini. Kapan-kapan moga bisa dan ada kesempatan
ReplyDeleteWah unik banget museumnya. Batasin pengunjung jadi berasa eksklusif :)
ReplyDeletebaru tahu kalau ada tempat ini di tengah pusat kota jakarta. Kalau ada yang melestarikan barang sejarah begini, makin tambah kepo sama jaman dulu banget >,<
ReplyDeleteMuseumnya eksklusif banget ya kak. Bentuk meseumnya juga gak kaku seperti museum pada umumnya. Klo gini pengunjung bisa betah nih
ReplyDeleteItu kamar mandinya sama rumahku kayaknya lebih luas kamar mandinya *ngenes*
ReplyDeletesuasananya adem ga kaya di jakarta, apalagi dikelilingi barang antik :)
ReplyDelete