Industri?? Kalau denger kata
ini sih apa yang kalian pikirikan? Pabrik? Buruh? Pekerja? Pulogadung? Eh khusus
yang terakhir kayaknya untuk tetangga saya aja soalnya rumah deket sama kawasan
industri. Nah ngomong-ngomong tentang industri itu ternyata luas loh. Saya yang
basic kuliah di masalah industri perikanan aja masih bingung.
Nah daripada bingung
ngomongin industri apa kebetulan saya kamis 26 juli 2018 diundang ke kementrian
perindustrian. Acara ini mengambil tema
Peluang dan Tantangan Industri Makanan dan Minuman dalam Industri 4.0. Dalam
acara ini Kemenperin melalui BAKOHUMAS ingin menyebarkan informasi kepada
masyarakat bahwa potensi dan peluang yang dimiliki oleh Industri Makanan dan
Minuman. Hal ini juga termasuk sektor Industri Kecil dan Menengah Makanan dan
Minuman, sebagai sumber penciptaan lapangan kerja baru dan sarana pengentasan
kemiskinan melalui pendapatan yang diciptakan oleh lapangan kerja baru
tersebut.
tempat acara |
Dalam
paparan Menteri Perindustrian yang pada acara ini di wakili oleh ibu Gati
Wibawaningsih selaku Dirjen Industri Kecil dan Menengah mengatakan bahwa “Dalam inisiatif Making Indonesia 4.0 telah ditetapkan 5 (lima) sektor industri prioritas implementasi sistem Industry 4.0 di Indonesia. Tentunya, sektor – sektor tersebut adalah sektor industri yang telah memiliki kesiapan dan berpotensi memberikan daya ungkit yang paling besar terhadap capaian aspirasi yang telah ditetapkan. Kelima sektor industri prioritas tersebut yaitu: Industri Makanan dan Minuman; Industri Otomotif; Industri Elektronik; Industri Kimia; dan Industri Tekstil dan Produk Tekstil.
proses industri 4.0 |
Pada nantinya
ke 5 sektor yang dipilih ini tidak menghilangkan sektor lain yang tidak menjadi
prioritas. Kementrian Perindustrian akan selalu bersama mengembangkan Industri
yang ada dan akan menerapkan Industri 4.0. Kementrian Perindustrian juga
melakukan program online marketplace kepada IKM yaitu program e-Smart pada
akhir-akhir ini. Pada bulan mei 2018 umlah pelaku IKM yang telah
mengikuti Workshop e-Smart IKM berjumlah 2430 IKM, dan lebih dari 30 (tiga
puluh) persen peserta berasal dari pelaku IKM Makanan dan Minuman. Nilai
transaksi pelaku IKM e-Smart hingga bulan Mei 2018 tercatat sebesar 600 (enam
ratus) juta rupiah, dimana nilai terbesar terdapat pada produk IKM Logam.
Para Pembicara dari Kemenperin |
Wow jumlah
yang sangat banyak sekali. Lagipula sekarang industri yang sudah melakukan
komputerisasi dan digitalisasi sudah banyak. Terlihat juga penggunaan internet
di Indonesia yang masuk menjadi 5 besar terbanyak di dunia. Dari hal ini
program Industri 4.0 bisa sangat efektif diterapkan. Tak terbayangkan kan
industri 4.0 ini bisa diterapkan dalam setiap industri di Indonesia.
Salah
satu industri yang menjadi prioritas yaitu industri makanan dan minuman secara
keseluruhan menyumbang 34,33% PDB sektor Industri Non Migas di tahun 2017.
Sedangkan nilai ekspor produk makanan dan minuman sendiri (termasuk minyak
kelapa sawit) pada tahun 2017 tercatat senilai USD 31,7 miliar atau setara Rp
441,7 Triliun. Pertumbuhan subsektor Industri Makanan dan Minuman pada
tahun 2017 tercatat sebesar 9,23%, lebih tinggi dari tahun 2016 yang sebesar
8,46%.
Peran Industri makanan dalam PDB |
Nah kalo
ngomongin industri makanan dalam negeri temen-temen pasti kepikiran salah
satu produk yang selalu kita makan. Hayo kalo saya sebut tagline ini pasti
langsung nyebut nama industri makanan ini “Satu Lagi Dari ....” apa hayo? Yes Mayora.
Pemaparan dari Mayora |
Pasti tidak
asing kan dengan produk dari Mayora ini. Mulai dari Kopi sampai Biskuit pasti
pernah dicobain. Cek deh saya yakin pasti pernah mencoba produk dari industri
ini. Ada Better, Roma Malkist dan kopi Torabika. Nah kebetulan saya dan
teman-teman blogger mengunjungi pabrik ini.
kuy masuk |
PT Mayora Indah Tbk, didirikan pada tahun 1977 dengan pabrik pertama
berlokasi di Tangerang. Menjadi perusahaan publik pada tahun 1990. Saat
ini, PT. Mayora Indah Tbk. memproduksi dan memiliki 6 (enam) divisi yang
masing masing menghasilkan produk berbeda namun terintegrasi.
Divisi
|
Merek Dagang
|
Biskuit
|
Roma, Danisa, Royal Choice, Better, Muuch Better, Slai O’Lai, Sari
Gandum, Sari Gandum Sandwich, Coffeejoy, Chees’kress
|
Kembang Gula
|
Kopiko, Kopiko Milko, Kopiko Cappuccino, Kis, Tamarin, Juizy Milk
|
Wafer
|
Beng Beng, Beng Beng Maxx, Astor, Astor Skinny Roll, Roma Wafer Coklat,
Roma Zuperrr Keju
|
Coklat
|
Choki-choki
|
Kopi
|
Torabika Duo, Torabika Duo Susu, Torabika Jahe Susu, Torabika Moka,
Torabika 3 in One, Torabika Cappuccino, Kopiko Brown Coffee, Kopiko White
Coffee, Kopiko White Mocca
|
Makanan Kesehatan
|
Energen Cereal, Energen Oatmilk, Energen Go Fruit
|
Jadi, PT mayora sudah cukup matang malang merintang di dunia perindustrian.
Bukan hanya nasional tapi kini produknya sudah bisa ditemui di 80 negara di
dunia. Wew
Tak ingin berhenti sampai di sana, kini PT Mayora Indah Tbk telah
menerapkan konsep industry 4.0. Yang mana segala proses pembuatannya
mengandalkan teknologi canggih. Yaitu program digitalisasi di area supply chain
dan pelayanan penjualan yaitu sejak produk dikembangkan sampai lokasi penjualan
untuk mendapatkan informasi akurat mengenai proses, output, biaya, dan
pelayanan. Canggih dan higienis.
sistem 4.0 dalam mayora |
Ternyata guys pabrik dari Mayora sudah melakukan sistem industri 4.0 loh. Jadi di pabrik ini ada namanya sistem QMS (Quality Mayora Sistem) yang nantinya pabrik ini mempunyai satu sistem yang terintegrasi dengan sistem online. Semua keterkaitan sistem yang ada dalam pabrik dipantau dengan komputerisasi.
Saat masuk
ke pabrik ini sistem pabrik sudah menerapkan mesin semua. Namun dalam industri
4.0 nantinya masih di butuhkan orang kok. Ada beberapa unit usaha yang memang
masih menggunakan manusia untuk bekerja. Seperti di Mayora walau sudah mesin
semua yang bekerja masih ada pekerja yang memantau mesin atau yang bekerja
dalam unit packing dan quality control makanan.
Jadi guys saat ini Indonesia
akan menuju Industri 4.0 dan semoga industri Indonesia maju dan jaya baik di
dalam negeri hingga luar negeri.
Eh saya ada vlog saat peluncuran Industri 4.0 loh
Wajar saja PT Mayora menjasi pabrik yg menerapkan industri 4.0 karena produknya sudah terkenal dimana-mana dan menjadi konsumsi masyarakat. Revolusi ini jadi andalan untuk industri makanan.
ReplyDelete