Naik bus? Apa sih serunya naek bus?? Apalagi
di kota besar kaya Jakarta. Banyak orang yang selalu bilang macet lah dan
berbagai macam alasan yang belibet kalau diajak naek bus. Saya sendiri orang
yang sering menggunakan transportasi ini apalagi trasnjakarta. Transportasi favorit
saya selain Comutter Line.
Naek trasnjakarta di Jakarta itu
sekarang mudah banget loh. Apalagi sekarang dari deket rumah ada akses feeder transjakarta
yang memudahkan saya untuk kemana-kemana. Tinggal jalan kaki menuju halte
tersebut dan bayar 3500 saja sudah bisa sampai ke tempat tujuan. Murah meriah
kan? Tapi kadang suka banyak orang yang belom menggunakan transportasi ini. Padahal
banyak keuntungannya loh guys.
1.
Adem dan dingin
Transjakarta sekarang sudah adem dan dingin loh serta nyaman. Ini yang
paling saya suka karena kalau naik motor duh panasnya minta ampun deh.
2.
Murah
Sudah saya bilang diatas naik transjakarta sekarang itu murah dan
mudah. Bayangin aja hanya bayar 3500 saja bisa sampai ke tempat yang dituju.
3.
Mudah
Mudah sekali sekarang menggunakan transjakarta dengan adanya bus
pengumpan yang sudah dekat dengan pemukiman warga. Apalagi dengan diadakannya
program-program dari BPTJ yang mempermudah akses untuk menggunakan bus.
4.
Mengurangi Macet
Jakarta tidak macet? Jangan tanya deh kalau kota ini tidak macet.
Lebaran aja masih padet kok kota ini. Nah makanya dengan menggunakan bus kita
dapat mengurangi macet guys. Kagak usah sok-sokan pakai kendaraan padahal Cuma sendirian
didalemnya. Macem jomblo aja
Itu aja sih menurut saya keuntungan
menggunakan bus di Ibukota yang super sibuk ini. Apalagi kemarin kota ini
menyelenggarakan Asian Games. Kagak kebayang deh ramenya kota ini dengan hilir
mudiknya para atlet yang jumlahnya ribuan. Apalagi sebagai tuan rumah kita
harus menyambut baik tamu-tamu. Mana mungkin kan kita memberikan fasilitas yang
jelek, semuanya dibenahi dan di perbaiki. Mulai dari sungai-sungai yang kotor
hingga macet pun ikut dibenahin.
Saat Asian Games kemarin saya kira
bakalan macet di beberapa titik yang biasa saya lalui kemacetan namun ternyata
lumayan lenggang. Ternyata usut punya usut dari BPTJ ( Badan Badan Pengelola
Transportasi Jabodetabek Kementerian
Perhubungan mengeluarkan kebijakan ganjil genap di beberapa titik di Jakarta.
Sistem
ganjil genap diberlakukan dengan wilayah
yang lebih luas dan durasi yang lebih panjang saat berlangsungnya Asian Games.
Bahkan di hari sabtu dan minggu, kebijakan ini tetap diberlakukan. Skema ganjil
genap versi terbaru ini juga mendapat tanggapan pro dan kontra dari masyarakat.
Banyak masyarakat yang protes karena sulit dengan akses untuk menuju
kemana-kemana.
Menurut Kepala BPTJ, Bapak
Bambang Prihartono mengatakan terlepas dari tanggapan warga, sistem ini akan
memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat yang beraktivitas di Jakarta. “Kita
ganti udara Jakarta dengan yang lebih sehat, waktu tempuh lebih cepat sehingga
tidak boros waktu” Tidak hanya perubahan soal kecepatan waktu tempuh, tapi
bagaimana CO2 yang mencemari udara kita juga dapat diubah. “Udara yang sudah tidak sehat kita perbaiki kualitas
udaranya"
Wew beneran neh udara di Jakarta
jadi lebih baik saat skema peraturan ini diberlakukan. Bahkan menurut AQICN.org
pada akhir Agustus 2018 ini. Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index) menyentuh
angka 64. Berkurang 127 poin dari data Juli yaitu 191 poin (sebelum perluasan ganjil genap
diberlakukan). Data ini masuk dalam kategori Moderate yang menunjukkan kualitas
udara dapat diterima; namun, masih ada beberapa polutan yang tetap memiliki
potensi untuk menyebabkan penyakit pada sejumlah kecil orang yang sangat
sensitif terhadap polusi udara.
Gimana? Kece kan polusi udara
udah makin berkurang neh dengan penerapan ganjil genap yang rata-rata diisi
dengan banyak kendaraan pribadi. Penerapan ini juga menjadikan kita harus
menggunakan kendaraan umum seperti bus yang telah disediakan. Nah kan makin
bertambah deh keuntungan naik bus.
BPTJ juga mengeluarkan infografis
terkait kondisi udara Jakarta dengan saat ganjil genap. Kerennya, setelah
diberlakukan kawasan skema ganjil genap di jalan Jakarta, pada ruas jalan yang
diberlakukan ganjil genap mengalami penurunan emisi CO2 rata-rata sebesar
20,30%.
Hayuu beralih pakai bus. Ga bakal
dibilang banci kok kalau kita naek bus. Malah menjadi kita cowok keren yang
bisa terlihat sederhana dimata wanita. Lagipula dengan naik bus bisa menghemat
biaya kita jadi bisa ditabung untuk traktir gebetan nantinya. So hayuk naek bus
biar bebas polusi dan kece juga dimata wanita
Ternyata tarifnya murah juga ya... lebih murah dari taring angkutan kota di tempatku...
ReplyDeleteAku juga selalu pakai Trans Jakarta kemana-mana. Secara transportasi paling murah di Jakarta. Coba naik angkot, tarifnya kalau jauh bisa suka-suka abangnya hahaha. Naik Tj itu ga enaknya cuma satu, transfer yang jaug dan uyel-uyelan
ReplyDeleteyah..saya termasuk orang yang juarang abnget naik bus, kalau bukan karena tour...hehe..saya gampang mabuk darat kalau naik bus sih..
ReplyDeletetransportasiku sehari hari nih. Murah dan sehat plus jalan kaki minum yang banyak. Dijamin hati senang dan sehat haha
ReplyDeleteSering juga menggunakan transjakarta apalagi sejak ada transportasi online Transjakarta jadi ngga penuh lagi kayak dulu.
ReplyDeleteKalau saya lebih suka naik angkutan umum, entah itu Tije atau kereta, ketimbang macet-macetan 😂
ReplyDeleteUdah lama gak naik bus. Tapi aku suka naik bus, soalnya bisa ketemu banyak org dan melihat jalan. Uniknya bisa tau banyak karakter org.
ReplyDeleteBener banget mas enak sebenarnya naik bus selain murah tentu safety juga. Enaknya tuh ada ac nya.
ReplyDeleteBang Doel, 4 alasan itu saya banget deh, iya bener kalau ke Jakarta nyamannya naik Transjakarta aja, lebih praktis dan ekonomis
ReplyDeleteAku dah lama ga naik bus, soalnya KRL terus. Pengen ih busan lagi
ReplyDeletesalam dari sesama pengguna bus TransJak :D
ReplyDeleteJika bepergian lintas provinsi..jadi enak liat pemandangan sekitar dari dalam bus...
ReplyDelete.
Senang sih kalau naik bus umum, terutama TJ. Sayangnya akses saya ke halte lumayan jauh, lebih mudah kalau kemana-mana naik kendaraan motor.
ReplyDeleteCocok sohib. Saya pun pengguna setia angkutan terintegrasi macam transjakarta.. Moda cerdas utk warga cerdas .cuma armada utk jurusan sneen -lb bulus masih kurang. Slalu padat di jam sibuk.
ReplyDeleteKeuntungan yang bikin orang ,pengen terus naik armada bus. Supir nya gak ugal ugalan, itu penting.
ReplyDeleteSekarang, kalau jalurnya memang dilewati sama TransJakarta, aku biasanya pilih naik bus. Jauh lebih hemat, adem pula. :)
ReplyDeleteNaik busway sebenarnya emang menyenangkan, murah lagi cuma sayangnya sampai Saat ini dr daerah rumah belum terjangkau DG busway dan blm integrasi juga, JD ojek online deh pilihannya
ReplyDeleteIyaa.. saya pencinta transportasi umum. Macam commuterline dan bus transjakarta. Enaak, sudah adem, dan murah pula. Kebetulan banget tempat orangtua semuanya dekat dengan 2 moda transportasi tsb.
ReplyDeleteMakanya suka bingung yg sampe bela2in beli mobil baru demi punya plat ganjil dan genap.. duuh.. kasihan hidupnya. Padahal nyetir kan capek. Eeh.. klo org kaya mah bayar sopir ya.
Orang kaya mah bebas dah mau ngapain aja.
Setuju banget Bang Doel.
ReplyDeleteBlogger Eksis aja kemana-mana naik transportasi umum. Enak sih jadi gak monoton banyak pengalaman yang bisa kita dapat terus bisa lebih santai karena bertemu dengan banyak orang dari berbagai latar belakang. Nyok, kite beralih ke transportasi publik.
#JadiLebihBaik
Sekarang kereta-busway-ojek jadi transportasi utamaku. Hampir nggak pernah bawa mobil lagi kalau ke daerah Jakarta. Hahaha.
ReplyDeleteEmang enak kok naik bus,itu klo sepi yes..
ReplyDeletetp klo udh penuh byuuuh mampus gileee.. panas dah ama keringet manusia, nambah ada yg ngentut, beneran jd kyk neraka wkwk
wah tos lah kalo gitu sesama pencinta naik bis hehehe
ReplyDeleteTuh gambar atas, gantheng amat
ReplyDeleteSekarang aku juva suka banget nsik bus kalo pergi2 lebih hemat dan sekarang naik bus udah nyaman gak kaya jaman dulu
ReplyDeletekalo busnya nyaman kayak gini mah aku pasti naik bus dong...
ReplyDeleteKlo jarak deket, aku sih sering naik tj. Tapi klo dari bekasi ke jakarta dan harus berdiri, aku gak mau. Hehe
ReplyDeletePasti banyak yang beralih ke bus kalau busnya nyaman kayak gini tapi aku lebih sering naik KRL nih bang doel
ReplyDeleteSudah lama banget nih aku gak naik bus tapi terakhir jaman ngantor dan itu pun cuma dari depan Lotte Avenue ke Kokas hahahaahhaa... mau cobain lagi ah naik bus.
ReplyDeleteArmada TJ makin banyak di Jakarta. Bahkan lintas daerah, bisa transit jadinya. Cuma Rp.3500, bisa sampai tujuan
ReplyDeleteAku sekarang kemana-mana sering naik TJ. Soalnya lebih nyaman dan aman.
ReplyDeleteLelah Dul, lelah naik tangganya.Seneng pas naik busnya tp bete klo tangga penyebrangannya puanjang kek jembatan sirotol mustaqiem
ReplyDeleteaku kadang2 sih naik busway kalo lagi nyantai sm kalao jarak tempuhya jauh. menurut aku fasilitasnya udah lengkap, murah pulak.
ReplyDeletetp jalan tangganya mayan, tapi itung2 nurunun lemak.. hehe
Turut senang kalau transportasi Indonesia makin lebih baik, waktu tinggal di luar negeri saya suka naik bus karena lebih nyaman selain MRT
ReplyDelete