Zakat untuk Pendidikan? Bisa saja itu terjadi karena salah satu program Pendidikan adalah sekolah, dan dimana yang sekolah itu biasanya anak murid. Maka ada peran serta para mustahik yang bisa menerima zakat dari para muzzaki. Bahkan zakat ini bisa diambil dari zakat dari para pekerja perusahaan. Seperti contoh SMK Informatika Utama di depok.
SMK Informatika Utama ini merupakan salah satu SMK yang biaya pendidikannya gratis dan dibiayain dari zakat karyawan PLN. Yapz bener dari karyawan PLN yang banyak itu para siswa dari SMK ini setiap tahunnya bisa menikmati sekolah gratis.
Deputi Direktur (Amil) YBM PLN, Salman Al Farisi mengatakan 13 tahun silam karyawan PT. PLN P2B TJBB berinisiatif untuk membuat sekolah gratis untuk yatim dhuafa. Caranya mereka mengumpulkan uang zakat karyawan PT. PLN P2B TJBB lalu membangun SMP Utama. Sekolah ini menjadi cikal bakal dari SMK Informatika Utama yang merupakan setelah survey dari alumni SMP yang tidak mampu melanjutkan sekolah lagi.
Ada 37.450 karyawan muslim di PLN, 91.91 persen berzakat lewat PLN yang dipotong 2,5 persen gajinya secara langsung. Dana itu, kata Salman, sebagian diperuntukkan untuk operasional sekolah. Ujar Salman al Farisi
Kebeteulan saya kemarin datang mengunjungi SMK ini bersama temen-temen blogger dan jurnalis. SMK yang mempunyai jurusan informatika ini menerima murid baru sekitar 60 iorang setiap tahunnya. Tidak main-main seleksisnya pun sangat ketat. Mulai dari survey keluarga dhuafa hingga test potensi akademik dan minat
Menurut pak Suherman Kepala Sekolah dari SMK ini “ "60 persen sebelum menerima ijazah, lulusan kami sudah diterima berbagai perusahaan,". Prestasi sekolah pun lumayan baik bahkan pernah menyabet sebagai kepala sekolah terbaik sekota depok.
Fasilitas Lengkap
Sekolah yang memiliki siswa setiap tahun ajaran berjumlah 60 orang ini memiliki fasilitas yang lengkap. Mulai dari computer hingga peralatan sekolah yang memadai pun sudah tersedia disini
Luas tanah yang mencapai 1.386 meter persegi ini oleh PLN benar-benar dibangun seperti sekolah unggulan lainnya. Fasilitas lengkap sengaja disiapkan, kata Suherman, agar para siswa dan siswi nyaman belajar di sekolah, tentu saja juga berprestasi. Buktinya selama 13 tahun berdiri, SMK Informatika Utama menuai banyak prestasi dari para muridnya. Tahun 2015 saja, s, Nem matematika dan bahasa Indonesia tertinggi Kota Depok.
Bank Sampah
Selain itu anak SMK Informatika Utama juga mengembangkan kegiatan Bank Sampah. Kalau di sekolah ini dinamakan Dompet Sampah. Kegiatan ini awalnya sebagai tambahan untuk sekolahan namun pada akhirnya berdiri sendiri dengan manajemen sendiri. Dompet Sampah ini sudah melakukan pengelolaan sampah sekitar sekolah.
Masyarakat bisa mengubah sampahnya menjadi uang dengan menghubungi Dompet Sampah. Petugas akan menjemput sampah tersebut, dan menilainya. Uang yang dihasilkan dari sampah bisa ditabung atau ditukar dengan produk sembako” Tutur Pak Mahmudin pengelola
Oh iya dompet sampah ini juga sudah ada di playstore loh. Jadi kalau temen-temen ada sampah bisa download aplikasi ini dan nanti aka nada yang menjemput. Dengan adanya aplikasi ini bisa menjembatani antara yang mau jual dan pengelola. Bahkan ada para pengepul sampah bisa jadi mitra dari Dompet Sampah ini.
Pesantren Digital Gratis
Selain mengunjungi SMK dan Bank Sampah kami pun mengunjungi sebuah pesantren digital yang dikelola oleh YBM PLN yaitu PETIK (Pesantren Teknologi Infromatika dan Komputer). Pesantren ini terletak didaerah Limo.
Pesantren digital ini sudah berdiri dari tahun 2010 dan sudah melahirkan sekitar 725 alumni yang tersebar bekerja dimanapun. Pesantren ini memiliki dua fokus utama pembelajaraan yaitu Bahasa Pemograman dan Jaringan. Santri-santri disini juga diseleksi seperti di SMK dan berasal dari seluruh Indonesia.
Dari kegiatan hari itu saya sendiri banyak mengambil hikmah, bagaimana zakat bisa dikelola dengan baik dan memberikan dampak manfaat yang dahsyat bagi kita semua. Dapat dilihat dari YBM PLN ini yang menarik zakat dari 91% karyawannya dan memberikan kepada sesame.. lalu bagiaman kita?? Sudah siapkah kita berzakat untuk kepentingan bersama??