Anemia? Ada yang pernah tau tentang anemia? Pasti temen-temen tau tentang penyakit ini. Anemia yang disebabkan oleh kurangnya sel darah merah atau sel darah merah yang tidak berfungsi di dalam tubuh. Ini menyebabkan aliran oksigen berkurang ke organ tubuh. Gejala dapat berupa kelelahan, kulit pucat, sesak napas, pusing, limbung, atau detak jantung cepat
Dan fyi info neh temen-temen Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi anemia pada remaja sebesar 32o/o, arlinya 3-4 dari 10 remaja menderita anemia. Hal tersebut dipengaruhi oleh kebiasaan asupan gizi yang tidak optimal dan kurangnya aktifitas fisik.
Maka dari itu tahun ini tema Hari Gizi Nasional mengangkat tema “Remaja Sehat Bebas Anemia”. Melalui tema ini, diharapkan dapat meningkatkan komitmen dan mempererat kerja sama seluruh elemen bangsa untuk meningkatkan kualitas kesehatan melalui perbaikan gizi remaja melalui penanggulangan anemia.
Kemenkes sendiri sudah sering membagikan obat penambah darah bagi remaja-remaja umur 12-17 tahun. Namun tahun ini kemenkes semakin menguatkan dukungan dengan kerja sama berbagai kementrian untuk mendukung kegiatan ini. Kemendikbud, Kemenag, hingga kemendagri dalam berkeja sama saat program ini.
Ada beberapa gejala dari anemia yaitu Letih, Lemah, Lesu, Lelah dan Lalai. Apalagi dengan anak remaja yang setiap bulannya menstruasi. Akibat ini bisa mempengaruhi saat sekolah. Rendahnya Hb menyebabkan rendahnya Oksigen yang dibawa ke seluruh jaringan tubuh, termasuk otak dan otot, turun Produktivitas dan Prestasi
Anemia ini disebabkan oleh berbagai macam hal seperti
- rendahnya asupan zat gizi yang penting untuk pembuatan darah (zat besi, asam folat, vitamin B12 dan vitamin A)
- meningkatnya pengeluaran zat gizi (perdarahan karena kecacingan, atau absorpsi besi menurun akibatnya banyaknya cacing di usus, pecahnya sel darah merah karena malaria, atau penyakit karena sebab lainnya seperti TBC)
- Pada remaja puteri: menstruasi yg tidak diimbangi oleh asupan adekuat
Anemia di Indonesia kebanyakan kurangnya zat besi. Kenapa bisa begini? karena kebanyakan pola makan di Indonesia masih kurang dalam kandungan zat besi. Maka dari itu penggalakan dalam HGN ini juga dibarengi dengan pola konsumsi makan yang harus seimbang.
Selain pemberian TTD, Kemenkes juga mendorong para remaja untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dengan menjaga asupan gizi seimbang dengan menu #IsiPiringKu, rutin aktivitas fisik dan menjaga kebersihan.
Siapa yang harus minum Tablet Tambah Darah (ttd)?
• Remaja
• Wanita usia subur
• Calon pengantin
• Ibu hamil dan nifas
Pemberian tablet tambah darah ini tidak berbahaya namun bila ada penderita ganguan darah kita harus sesuai dengan anjuran dokter. Tubuh mempunyai mekanisme pengaturan penyerapan besi ke dalam tubuh (Sifat OTO REGULASI) Bila tubuh mempunyai cadangan zat besi yang cukup, maka besi dari makanan atau TTD hanyalah sedikit yang diserap, sisanya dibuang melalui faeces.
So bila ada yang kurang dalam penyerapan nanti yang akan diambil zat besinya saja dan tak akan menggangu proses metabolisme yang ada.
Maka dari itu hayo kita dukung program dari pemerintah ini dengan pemberian tablet tambah darah. Karena kedepannya remaja putri ini yang akan menjadi penerus dari negara ini. dan jangan lupa remaja putri ini juga memelihara Kesehatan mental dalam menghadapi hari. Apalagi saat pandemi ini, Kesehatan mental sangat penting agar tidak terjadi stress.
Hayo kita bareng sukseskan program pemerintah ini