Apa yang kamu kangenin saat
kamu tinggal di suatu daerah dan tiba saatnya kamu harus pergi meninggalkan tempat
itu. Beberapa tempat yang kamu kangenin akan membekas dalam diri kita, seperti
ucapan, sambutan hangat hingga makanan. Yupz yang terakhir ini bisa menjadi hal
yang sangat kamu kangenin. Seperti makanan yang hanya ada di daerah tersebut.
Berbicara dengan
makanan yang di kangenin menurut Bang Doel itu adalah tentang rasa. Bagaimana makanan
itu bisa menjadi ciri saat kita tinggal di tempat tersebut. Kebetulan di
Lapiazza Kelapa Gading ada acara yaitu Kampoeng Tempo Doeloe. Konsep acara ini
yaitu berupa festival kuliner yang diikuti oleh kurang lebih 100 peserta UKM
maupun pengusaha kuliner, sehingga menghasilkan lebih dari 200 ragam menu
Nusantara. Acara yang diselenggarakan dari tanggal 5 april -6 mey 2018 ini
menampilkan beragam menu dari seluruh nusantara dan untuk tahun ini mengangkat
tema soto nusantara.
Ada 10 varian soto nusantara
yang dihadirkan dalam KTD 2018 untuk dinikmati para pengunjung. Adapun 10
jenis soto yang bisa dinikmati oleh pengunjung yakni Soto Betawi H Mamat,
dan Soto Kadipiro Yogyakarta. Selain itu masih ada Coto Makassar H Hasan Dg
Tayang, Pallubasa Onta Makassar, Soto Kesawan Medan, Soto Madura H Ngatidjo,
Soto Padang H. Sutan Mangkuto, Soto Jakarta H Yus, Soto Trisakti Solo, dan
Tauto Pekalongan.
Wew mantap kan?? Adakah
soto yang kamu suka diantara 10 both soto tersebut?
Bang Doel kesana di
sore hari bersama beberapa teman blogger untuk mencoba makanan disana. Sempet muter-muter
mencari makanan yang menggoda selera. Mulai dari both paling ujung hingga muter
lagi. Maklum banyak banget soto yang bikin kangen. Tau kan kalo saya pernah di
Sumatera Utara jadi kangen soto kesawan yang melegenda dengan isian potongan
daging dan kuah yang ciamik.
Geser ke kiri ada coto
makasar dan palubasa. Nah ini juga menggoda sekali apalagi kuah coto makasar
yang khas dengan sajian potongan daging kecil-kecil di dalamnya. Palubasa apalagi
duhh endeuss daah bikin ngiler dan lupa kolesterol semakin meninggi. Deket coto
makasar ada tauto, pada taukan tauto itu apaa? Yupz makanan khas Pekalongan
yang berisi tauco dan soto yang di padukan menjadi satu.
Huaaaa.. makin galau kan mau makan apa. Gini nih kalo di festival kuliner bikin keki mau makan apa, ga kaya jodoh yang gampang #eh. Beberapa teman blogger sudah mendapatkan makanan. Ada Mas Jun dengan tautonya, Siti yang telah menemukan makanan di coto makasar dan Mas didik dengan soto trisaktinya. Perjalanan saya terus berjalan menyusuri Kampoeng Tempo Doeloe yang sudah mulai ramai berdatangan para pengunjung.
Semakin malam pengunjung makin ramai. Akhirnya saya terhenti di sudut both jejeran soto nusantara. Yupz di sudut sana ada soto betawi H. Mamat. Nampaknya memang kampung halaman yang hanya bisa mengembalikan diri ini. Soto betawi dengan rasa santan yang khas dan irisan daging beserta jeroan dicampur menjadi satu. Jangan lupa emping melinjo untuk menambah citarasa yang khas dari soto betawi. Karena soto betawi tanpa emping itu hampa.
Tidak lama soto pun siap dimakan. Sebelum makan mari kita berfoto eh pada foto-foto makanan dulu deng. Untuk mencicipi sajian makan disini kita menggunakan kartu khusus yang dapat di beli di stand-stand pembelian kartu. Untuk pengisian kartu minimal 10.000 dan tenang kalo habis bisa di kembalikan uangnya kok. Oh iya kemarin Bang Doel ngisi kartunya 100.000 aja.
Dapet apaan 100.000? dapet banyaak kok. Mulai dari Es kopi tak kie, lalu beli cilok dan beli minuman aqua. Mayan kan dapet 5 menu di festival ini. Ga rugi lah apalagi perut kenyang. Eh tapi kalo ngajak gebetan isi lebih banyak lah masa 100.000 aja malu-maluin aah.. ehhehe.
Event ini bertujuan melestarikan menu kuliner Nusantara terutama Soto Indonesia, KTD juga mengadakan Kompetisi Soto Indonesia dan proses diawali kegiatan Kurasi Soto Nusantara di beberapa wilayah. Kurasi telah dilakukan mulai bulan November - Desember 2017 oleh para dewan penilai yang kompeten seperti Chef Bara Pattiradjawane, Ibu Aletta Sumampouw (GM yukmakan.com), dan panitia JFFF yang berpengalaman mengkurasi peserta FoodFest. Penyelenggaraan Kompetisi Soto Indonesia juga merupakan salah satu wujud JFFF untuk mendukung program BEKRAF dalam mempromosikan Soto sebagai "A Spoonful of Indonesian Warmth" ke dunia.
Oh iya guys jam buka
dari KTD buka setiap hari Senin -
Kamis pk. 16:00 -22:00 WIB, Jumat pk. 16:00 - 23:00 WIB, Sabtu
& Hari Libur Nasional pk. 11:00 - 23:00 WIB dan Minggu pk.
11:00 - 22:00 WIB. Jadi siap-siap deh jamnya dan ajak gebetanya kesini yuk
guys. Di area acara, juga ada beberapa hiburan yang akan membuat pengunjung
lebih rileks menyantap ragam kuliner yang tersedia. Sebab juga terdapat
pagelaran panggung hiburan yang di isi dengan musik akustik, calung
kontemporer, cooking demo, serta tarian kontemporer tradisional.
Acara Kampoeng Tempo Doeloe ini masuk dalam rangkaian acara Jakarta Fashion and Food Festival. Pada gelaran Jakarta Fashion and Food Festival pun mempersembahkan gelaran fashion yang menghadirkan sekitar 90 booth UKM dari beberapa institusi fashion dengan berbagai koleksi busana hingga kualitas produk accessories terbaik.
Tak kurang dari 50 desainer akan unjuk kreatifitasnya dengan memamerkan karya mereka antara 11-29 April. Beberapa nama tenar yang sudah memberikan konfirmasi akan ikut meramaikan gelaran JFFF ke-15 ini adalah Marga Alam, Eddy Betty, Jenahara, Patrick Owen, dan Mel Ahyar. Fashion festival ini diharapkan dapat menjadi wadah kreatifitas serta inovasi para pelaku industri dengan menghadirkan peragaan busana desiner tanah air dalam ragam persentasi tren kekinian dengan padu padan sentuhan budaya traditional nusantara.
Itu semua jenis sotonya enak2 soh :p. Ga bisa dibandingin krn masing2 beda jenis rasanya. Sebagai orang batak, aku terbiasa ama soto yg kaya rempah dan santan. Tp pas nikah ama orang solo, dan trnyata soto mereka bening, aku suka jg krn segeeeer :).
ReplyDelete