Sampah ?? setiap orang pasti ga
mau lah deket-deket sama barang ini. Udah bau dan pasti keliatan jorok. Tapi masih
ada yah orang yang suka buang sampah sembarangan. Masih banyak yang enggak
peduli tentang sampah ini. Buang masih di sungai, pinggir jalan bahkan kalau
ada tempat sampah masih aja yang tidak mau masukin ke tempatnya. Kesel kagak
tuh..
Banyak program untuk mengatasi
sampah ini, mulai dari pembuatan kompos, daur ulang sampai ke arah bank sampah.
Eh bank sampah? Apaan sih ini? Jadi bisa nyimpen sampah gitu? Bukaanlah. Kalau
bank sampah ini nantinya para anggota akan membawa sampah lalu menaruh di
tempat penyetoran dan di kumpulkan. Hingga nantinya bank sampah ini bisa
menjadi tabungan bagi anggota dan
anggota mendapatkan keuntungan, bisa dapat uang atau emas.
Hah emas? Ada gitu bank sampah
dapat emas?
Adaaa donk..
Nah kebetulan kemarin saya main
ke Bekasi, tepatnya Kabupaten Bekasi Desa Setia Asih Kecamatan Taruma Jaya. Disana
ternyata ada program yang diluncurkan oleh Pegadaian yaitu Bank Sampah
Pegadaian. Program yang di gagas oleh CSR dari BUMN ini mengedepankan Bank
Sampah.
Infrastruktur pendukung juga telah dipersiapkan demi keberhasilan
Bank Sampah ini. Ada 15 pos pengumpul sampah tersedia di berbagai wilayah
seluruh desa Setia Asih. Sehingga mempermudah akses sampah menuju
pengelolaannya. Di Bank Sampah ini, bahan sampah dari rumah tangga akan dikategorisasi
berdasarkan organik dan non-organik.
Sampah berbahan organik akan dimasukkan ke dalam komposer berbentuk tong besar untuk diurai. Nantinya, komposer menghasilkan pupuk cair. Pupuk cair tersebut sangat bermanfaat bagi tanaman di halaman rumah. Hasilnya telah teruji di lapangan.
Sampah berbahan organik akan dimasukkan ke dalam komposer berbentuk tong besar untuk diurai. Nantinya, komposer menghasilkan pupuk cair. Pupuk cair tersebut sangat bermanfaat bagi tanaman di halaman rumah. Hasilnya telah teruji di lapangan.
Oh iya para warga disini juga melakukan kegiatan sungai yang
ada di dekat taman ini. Taman ini dahulunya sangat kotor dan banyak sampah
serta sungai pun jadi tempat pembuangan sampah oleh masyarakat. Namun berkat
kesadaran masyarakat akhirnya mereka bahu membahu membersihkan sampah dan
membuat taman. Karena dengan adanya taman mereka akan malu dalam membuang
sampah.
Direktur Utama Pegadaian,
Sunarso, berharap dengan adanya bank sampah tersebut
dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan hidup masyarakat setempat.
Pasalnya, sampah rumah tangga dapat dijual dan hasil penjualannya bisa
disimpan dalam bentuk tabungan emas Pegadaian.
“Motto kita, sampah harus bisa
menjadi emas. Jadi selain dapat menjaga lingkungan, sampah juga dapat bernilai
dan menjadi sumber pendapatan tambahan, jika dikelola secara baik,” kata
Sunarso dalam sambutannya, Kamis (02/08/2018).
Menurut Hari Santoso, Koordinator
Bank Sampah Desa Setia Asih, respons masyarakat terhadap pembentukan bank
sampah sangat antusias. Bahkan, saat ini masyarakat sudah aktif
membentuk kelompok yang bergerak di bidang pengelolaan sampah.
Setiap harinya, dari bank sampah
ini berhasil mengumpulkan 3 kwintal sampah dari 15 tempat pengepulan di
sejumlah desa. Warga yang datang ke sini, dapat membukukan sampahnya, yang
nantinya bisa ditabung ke tabungan emas pegadaian. Dengan konversi, 0,01 gram,
seharga Rp5.800
Acara ini selain dihadiri oleh
Direktur Pegadaian, turut hadir juga Wakil Bupati Bekasi serta Kepala Desa
Setia Asih. Dalam acara ini para pejabat juga turut bersama mencoba kopi gade. Sebuah
kopi dari kafenya pegadaian. Selain itu ada juga stand-stand dari binaan pemkab
dan pegadaian yang memajang aneka produk mulai dari batik hingga kue-kue
kering.
Tak jauh dari tempat peresmian
juga ada panggung besar untuk menghibur warga sekitar. Panggung hiburan
nampaknya sampai malam yang di isi dangdut.
Nah jadi sudah siap menabung
sampah jadi emas? Yuk ah sama jaga kebersihan kita..
Waktu perjalanan ke Mentawai beberapa waktu lalu, melihat ibu-ibu membuang sampah ke laut yang kebetulan terletak di belakang rumahnya. Rasanya pengen nyamperin dan memaki-maki, tapi tak beranibkarena aku kan pendatang sementara penduduk desa tersebut 😁
ReplyDelete