Belajar arti Kerelawanan dari Relawan Senior di Jakhumfest 2019 - Cerita Bang Doel
News Update
Loading...

January 30, 2019

Belajar arti Kerelawanan dari Relawan Senior di Jakhumfest 2019

Relawan? Rela berkorban walau hati tertawan. Hehe ga gitu juga sih artinya. Tapi akhir-akhir ini semangat kerelawanan mulai bangkit di sekitar kita. Lihat saja disekitar kita mulai banyak anak muda yang bergerak bersama untuk membangun suatu daerah atau sekitar mereka.

Saya pun yang terkadang turun ke desa atau bertemu dengan orang-orang seperti ini saya selalu memberikan apresiasi kepada mereka. Apalagi kepada anak-anak muda yang siap siaga terjun ke lapangan saat bencana. Indonesia memang negara rawan bencana apalagi kita juga di kelilingi gunung api.

Kebetulan pada hari minggu 27 januari kemarin, saya mendapatkan inspirasi dari para senior relawan di lapangan. Siapa yang tak kenal dengan Bayu Gawtama dengan sekolah relawannya atau Angger Sutawidjaya dengan teman-teman turun tangan. atau dengan Lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa yang sudah bergerak di ranah bencana sudah lama. 

Pada gelaran JAKHUMFEST (Jakarta Humanity Festival) ini para senior relawan ini berbagi kepada peserta tentang volunteer itu apa. Gelaran Jakarta Humanity Festival adalah gerakan semangat untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya merespon isu kemanusiaan di lingkungan sekitar yang terjadi yang terjadi akhir-akhir ini dengan kebaikan.

Hari itu minggu mas Gaw (sapaan akrab Bayu Gawtama), Arief R Haryono (Dompet Dhuafa ) dan Andi Angger Sutawijaya (Turun Tangan ) mengisi materi tentang VolunterIsme. Pada kegiatan ini para pembicara membagikan semangat kepada para anak muda untuk terus menjadi relawan disetiap waktu dan tempat.

“Kita harus menjadi leader ketika terjadi permasalahan social atau sekecilnya kita dapat membantu dalam pergerakan social yang ada” Ujar Arief R Haryono saat memberikan sesi materi pada sore itu. Terlihat antusiasme para peserta yang mendengar pemaparan dari para relawan senior ini. Bahkan di akhir statemen mas Angger bilang “ Tak perlu menjadi malaikat untuk peduli terhadap kemanusiaan”

Oh iya selain talkshow ini acara juga sudah dimulai dari pagi. Ada talkshow tentang kebencanaan dari BNPB, Kumparan dan katanya sih di pagi tadi ada kegiatan menggambar produk di gelas oleh house of perempuan.

Acara JAKHUMFEST ini digagas oleh Dompet Dhuafa. #JakHumFest2019 ini  menjadi ajang pertemuan bagi mereka sebagai masyarakat muda yang passionate terhadap kegiatan sosial, baik relawan, figur publik, komunitas, lembaga, hingga sociopreneur yang nantinya akan saling bertukar semangat kemanusiaan, kepedulian, serta bergagas solusi atas permasalahanpermasalahan yang berhubungan dengan kemanusiaan dengan tujuan sebuah perubahan positif di masa depan

Nah kan acaranya keren banget kan?

Selain ada talkshow, di JAKHUMFEST2019 ini juga ada pameran foto. Foto-foto yang dipamerkan ini merupakan hasil dari jepretan fotographer Dompet DHuafa selama masa bencana di 2018 kemarin. Foto-foto menampilkan cerita dari Palu hingga ke Banten. Foto-foto ini sangat menggugah sekali bagi kita yang memang tidak mengetahui cerita tentang bencana yang terjadi sepanjang 2018. 

Acara ini makin malam makin ramai apalagi ada Sound Of Humanity. Yapz pada malam hari ada pertunjukan music dari berbagai pemusik. Ada Enau,Chiki fauzi, Hanggini, Senar Senja dan Pusakata. Malam itu pun para pemusik ini tidak hanya menghibur juga mengajal melakukan donasi pagi para milenial yang menonton.

Bahkan Chikita Fauzi mengeluarkan album yang khusus untuk semua hasil penjualannya untuk donasi. Malam pun semakin larut penampilan terakhir dari Mas Is Pusakata semakin menghibur. Mas Is juga pada penampilannya berhasil menjual dua baju bertanda tangan para pengisi acara seharga 500.000 dan Pik gitarnya. Mas Is juga bahkan mengelilingi kotak donasi dari Dompet Dhuafa kepada para penonton unuk berdonasi pada malam itu.

“ tak akan orang jadi miskin kalau orang itu menyumbangkan hartanya, kalo ada duit 10 kamu kasih 7 itu sudah baik” ujar Mas Is di akhir penampilannya sebelum menutup dengan lagu Akad.
Jadi sudah siapkah kita menjadi relawan dan menyuarakan aksi social kita??

sampai bertemu di Jakhumfest berikutnya



Share with your friends

13 comments

  1. Judulnya dah akh nggak kuat hahahaha

    ReplyDelete
  2. Aku suka ikut volunteer gini. Tapi sekarang suka mikir susah ninggalin atau bawa Faraz kalo kegiatannya yg di lapangan berhari-hari banget huhuhu

    ReplyDelete
  3. Keren nih!! Acara Jakhumfest harus sering2 diadain nih. Ngga kaku, ngga kuno, ngga jadul. Konsepnya Dompet Dhuafa bisa jadi contoh buat acara-acara sejenis nih.

    ReplyDelete
  4. Relawan itu berkontribusi besar terhadap kepentingan bangsa dan negara loh, aku selain jadi blogger ikut literasi, kadang suka diundang pemerintah daerah untuk menyampaikan ide :)

    ReplyDelete
  5. Di Makassar, kerelawanan seperti ini juga tumbuh, Doel. Banyak anak muda yang bergerak untuk membantu sesama, termasuk saat bencana banjir baru-baru ini. Teman-teman saya di sebuah komunitas masih turun malah sampai sekarang untuk membantu mereka yang tak tersentuh oleh bantuan. Kan memang tuh ya ada bantuan tetapi rupanya gak merata. Ada yang tidak dapat. Bisa jadi karena akses jalan ke sana putus atau ada hal-hal lain. Masya Allah, luar biasa anak-aak muda sekarang.

    Saya gak bisa lagi turun ke lapangan tetapi saya membantu sebisanya, minimal ikut nge-share informasi yang penting terkait permintaan bantuan.

    ReplyDelete
  6. mantap Doel.. semoga semakin banyak acara kayak gini di daerah ya. .

    ReplyDelete
  7. menarik juga jadi relawan ini ya. mesti coba

    ReplyDelete
  8. Menjadi relawan adalah hal menyenangkan dan tentunya memberikan manfaat bagi banyak orang

    ReplyDelete
  9. Mantep banget ini kakak single satu ini, penuh inspiratif. Jangan lelah menjadi relawan ya Kak. Semangat

    ReplyDelete
  10. Kereen... tetep semangat untuk menginspirasi kita Bang doel..

    ReplyDelete
  11. selalu salut dan cung jempol untuk para relawan seperti ini
    Semangat!!!!

    ReplyDelete
  12. Wihh salut buat bang dul untk jadi relawan aq belum pernah jadi relawan pgn coba tapi blm berani hehehe

    ReplyDelete
  13. berat kakak jadi relawan, apalagi yang emang rekawan banget, tapi bisa dimulai dan dicobain deh, supaya bisa. iyah kan, kalo ga sekarang, ya kapan lagi

    ReplyDelete

Terimakasih sudah coment.. kalau bagus silahkan share tulisan ini... terimakaasihhh

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done