Awal januari kemarin memang bulan bencana. Bayangin aja bencana yang hadir tak henti-henti di penjuru negeri. Mulai dari banjir Jabodetabek yang tidak surut-surut selama beberapa minggu, banjir dan longsor di bogor sampai banten. Saya sendiri pun sempat turun andil menjadi relawan. Walau hanya membagikan nasi bungkus dan memberikan bantuan sekedarnya.
Senyum-senyum para penyitas memang menjadi dambaan para relawan yang sudah membantu. Sebuah energi terbarukan bagi kita apalagi anak-anak muda yang kadang suka lupa akan lingkungan dan kepedulian sekitar.
Salah satu NGO nasional yang mengembangnkan semangat muda menjadi relawan adalah Dompet Dhuafa. Dompet Dhuafa menginisasi acara yang merangkum kegiatan kerelawanan, kepedulian lingkungan dan pendidikan bertajuk Jakarta Humanity Festival (Jakhunfest). Gelaran yang memasuki periode kedua tersebut berlangsung di M Bloc Space, Jakarta pada Minggu (26/1/2020). Adanya Jakhumfest merupakan puncak dari kampanye bulan kemanusiaan Dompet Dhuafa yang dikemas dalam tajuk Humanesia
Kegiatan ini memang anak muda banget. Sudah tahun kedua saya hadir dalam kegiatan ini dan selalu banyak inspirasi yang ada. Minggu itu saya hadir jam 12.00 siang walau acara sudah dimulai dari jam 10 pagi namun ternyata kegiatan ini ramai sekali. Kebetulan saat itu sudah hadir para relawan dari dompet dhuafa yang membagikan suka duka saat menjadi relawan di lapangan.
"Definisi kebahagiaan adalah ketika saudara kita terkena musibah, kita bisa berada di tengah mereka (setidaknya) untuk membantu dan meringankannya." Ujar bang Ade salah satu relawan dompet dhuafa. Oh iya bang ade ini juga ternyata salah satu penyintas korban banjir jabodetabek loh jadi walaupun dia jadi penyintas. Saya aja yang tidak jadi penyintas kadang masih berpikir ulang untuk turun namun memang panggilan kemanusiaan kadang lebih menguatkan daripada ego sendiri. Seperti Bang Ade ini beliau langsung turun ke banten dan meninggalkan rumahnya yang habis kebanjiran.
Jakarta Humanity Festival merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa sebagai semangat berbagi di penghujung Bulan Kemanusiaan yang turut didukung oleh Wardah dan Tokopedia Salam. Hal tersebut tidak lepas dari femomena meningkatnya perhatian milenial terhadap berbagai isu kemanusian maupun bencana di Indonesia. Kampanye kebaikan yang berlangsung sejak akhir tahun lalu tersebut, menyerukan gerakan untuk berbagi kepada sesama yang tengah dirundung kesusahan maupun bencana.
Ada beberapa kegiatan yang dilakukan dalam acara ini yaitu :
Berikut beberapa kegiatan yang terselenggara, di antaranya:
• Humanity Exposure, berupa pameran foto-foto kebencanaan.
• Humanity Talk, bincang-bincang seputar dunia kerelawananan, lingkungan dan siaga bencana bersama relawan Dompet Dhuafa.
• Bazaar, yang mana hasil penjualan barang preloved seluruhnya akan didonasikan untuk kaum dhuafa melalui Tokopedia.
• Sound of Humanity, yang merupakan puncak acara berupa konser kemanusiaan yang keseluruhan tiket penjualannya juga akan didonasikan untuk program kemanusiaan dan lingkungan yang dikelola Dompet Dhuafa.
Ajibkan acaranya? Bahkan acara ini sampai malam dan ada musicnya juga Sejumlah musisi dan pembicara, akan memeriahkan puncak dari bulan kemanusiaan tersebut. Navicula, V1MAST dan Chiki Fawzi, didapuk mengisi kemeriahan panggung Sound of Humanity. Semua sajian di Jakhumfest kali ini, memberlakukan tiket donasi seharga Rp. 50.000,-. Hasil penjualan tiket donasi juga sepenuhnya akan disalurkan untuk program kemanusiaan Dompet Dhuafa seperti Rumah Tetap untuk Palu dan Lebak, Banten, serta program lainnya.
Gimana sayang banget kan kelewat acara kece ini?? semoga tahun depan acara ini terus ada biar anak milenial menjadi semangat dalam menjadi relawan. Sesuai pesan Kang Ade yaitu SELINGKUH (Selamatkan Lingkungan Hidup)