Menjaga lingkungan? Apa
yang bisa kita lakukan dalam menjaga lingkungan ini? Oke perkenalkan saya Rizki Rakhmat Abdullah kegiatan sehari-hari menjadi freelancer dan mempunyai hobi sebagai pejalan . Berbicara tentang
lingkungan kita akan berbicara sebuah tempat tinggal atau tempat kita berada pada suatu masa. Sebuah lingkungan
tidak hanya tentang gunung, laut atau tempat yang indah tapi berbicara dimana
kita tempat tinggal dan dimana kita hidup. Apa yang akan saya lakukan dalam
menjaga lingkungan?
Berbicara tentang
menjaga lingkungan berarti kita harus lihat dimana kita bertempat tinggal dan berada kita berpijak. Saya
sendiri tinggal di DKI Jakarta. Penduduk Jakarta sekarang sudah 10.37 juta jiwa
pada 2017. Produksi sampah setiap manusia di perkirakan bisa mencapai 1Kg per
harinya. Bahkan di berita bahwa ada sekitar 7000 ton sampah dihasilkan
perharinya di Ibu Kota negara ini. Masalah sampah selalu menjadi momok yang
menakutkan bagi setiap orang. Bahkan bagi lingkungan bila melihat ada sampah
pasti akan menjadi gambarang yang tidak baik.
Bahkan pada hari senin
tanggal 19 maret 2018 kemarin, pemerintah provinsi DKI Jakarta mengangkat 50
ton sampah yang ada di Teluk Jakarta. Itu yang terangkat dan masih ada sekitar
50 ton lagi yang masih tersangkut. Sampah-sampah yang ada disana merupakan
sampah plastik dan sampah yang terbawa oleh sungai dan nyangkut di Teluk
Jakarta.
Wow banyak sekali
sampah yang mencemari lingkungan ini. Lantas apakah saya berdiam diri saja. Saya
sendiri sebagai freelancer dan travel blogger mempunyai beberapa aksi nyata
saya yang pernah saya lakukan dan saya kerjakan sampai saat ini. Berikut adalah
3 aksi nyata yang saya lakukan sampai saat ini untuk memperbaiki lingkungan
1.
Kurangi pemakaian sedotan dan bawa
tempat minum
Apa kontribusi saya
sebagai anak muda yang tinggal di ibu kota. Oke-oke saya akan sedikit bercerita
tentang kegiatan yang pernah saya ikutin di tahun 2017 silam. Kegiatan yang di
sponsori oleh salah satu restoran siap saji di Indonesia.
kegiatan mengumpulkan sedotan |
Hari itu saya diajak
untuk mengikuti kegiatan pengangkatan sampah di pulau pramuka. Saat kegiatan
itu misi utama dari kami yaitu mengangkat sampah dan sedotan yang ada di
pinggir dan dasar laut. Sedotan dan sampah yang terbawa dari daratan ini banyak
terbawa arus hingga ke pulau-pulau. Bahkan menurut data dari Divers Clean
Action, perkiraan pemakaian sedotan di Indonesia setiap harinya mencapai
93.244.847 batang yang berasal dari restoran, minuman kemasan dan sumber
lainnya (packed straw) dimana 93.244.857 sedotan tersebut dapat
disetarakan dengan 16.784 Km atau sama dengan dengan jarak yang ditempuh
dari Jakarta ke Mexico City, atau jika dihitung per minggu maka pemakaian
sedotan mencapai 117.449 Km yang artinya setara dengan 3 kali keliling
bumi.
Panjang sekali sedotan
ini bila dirangkai dari ujung ke ujung. Nah waktu dalam kegiatan acara ini juga
didapatkan sampah sedotan dari dasar laut sebesar 1,45kg atau setara dengan 12
gerbong kereta. Panjang banget kan sampah sedotan ini. Oh iya dari data lain
juga di dapat sampah sedotan yang ada di laut dapat menggangu habitat makhluk
laut. Bahkan ada penyu yang kesangkut sedotan hingga mati di laut. Mengerikan kan
sampah sedotan ini?
Nah pada dari itu saya sendiri sebagai seorang pejalan untuk mengurangi pemakaian sedotan ini yaitu dengan cara membawa tempat minum sendiri dari rumah. Selain menghemat biaya juga mengurangi pemakaian sedotan dan sampah plastik yang dipakai saat kita membeli minun saat kehausan di perjalanan. Selain itu saya sendiri bila di restoran untuk mengurangi sedotan dengan cara tidak mengambilnya apabila tidak diberikan atau kita bisa membawa sedotan sendiri dari bahan aluminium untuk kita minum saat memang membutuhkan sedotan saat jalan-jalan atau saat di restoran. Dengan cara ini menurut saya membantu mengurangi sampah sedotan yang ada di lingkungan kita.
Nah pada dari itu saya sendiri sebagai seorang pejalan untuk mengurangi pemakaian sedotan ini yaitu dengan cara membawa tempat minum sendiri dari rumah. Selain menghemat biaya juga mengurangi pemakaian sedotan dan sampah plastik yang dipakai saat kita membeli minun saat kehausan di perjalanan. Selain itu saya sendiri bila di restoran untuk mengurangi sedotan dengan cara tidak mengambilnya apabila tidak diberikan atau kita bisa membawa sedotan sendiri dari bahan aluminium untuk kita minum saat memang membutuhkan sedotan saat jalan-jalan atau saat di restoran. Dengan cara ini menurut saya membantu mengurangi sampah sedotan yang ada di lingkungan kita.
2.
Simpan Sampah Saat traveling
Hanya itu saja langkah
saya? Oh tidak untuk menjaga lingkungan ini salah satu aksi saya adalah tidak
membuang sampah sembarangan. Hal ini sangat mudah tapi sulit dilakukan, apalagi
saat kita lagi jalan-jalan dan membawa sampah. Pernah kan kadang kita sulit
banget untuk menahan diri untuk tidak membuang sampah ini? Apalagi saat selesai
makan yang sampahnya kecil kayak bungkus permen, snack atau struk belanja dan
tidak menemukan kantong atau tempat sampah. Nah untuk yang satu ini saya
terbiasa bila tidak menemukan tempat sampah maka saya akan mengantongi sampah
tersebut sampai ketemu tempat sampah atau bahkan saya sering lupa hingga sampah
itu terbawa sampai ke rumah hingga akhirnya baru saya buang. Atau terkadang
saya suka menaruh di selipan tas di kiri atau kanan tas saya ada kantong gitu. So
langkah kecil ini berarti loh bagi kita.
foto saat bersih pantai di sulawesi tengah |
3.
Menjaga dan Menikmati alam tanpa
merusaknya
nikmati alam mu |
Kenapa ini menjadi aksi nyata saya? Saya sebagai pejalan selalu jalan entah ke kota-kota atau ke gunung hingga laut selalu berpedoman untuk selalu menjaga lingkungan. Seperti hal yang saya lakukan di atas dengan menahan sampah di kantong atau tidak mengambil bunga hingga berburu binatang yang sudah dilindungi. Kadang ada oknum pejalan yang tidak mengindahkan hal ini. Beberapa kali melihat ada yang mengambil yang tidak harus diambil. Seperti, saat naik gunung mengambil bunga edelweis atau saat snorkeling menginjak karang hingga karang tersebut rusak.
Maka dari itu saya
selalu menjaga etika dan keinginan saya dalam berkegiatan selama perjalanan. Alam
ini sudah tua jangan sampai kita sebagai pejalan merusak alam ini. Karena alam adalah rumah kita. Sudah sepatutnya
kita menjaga rumah sendiri dan jangan sampai terlihat jorok dan kotor.
Itu adalah aksi nyata saya yang sudah dilakukan selama menjadi pejalan
dan hidup di lingkungan. Dan saya berjanji : Janjiku kepadamu alam aku akan
selalu menjaga dengan apa yang aku bisa dari diri sendiriku. Lalu bagaimana
aksi nyata kalian untuk lingkungan??
Seminggu sekali harus bongkar tas, untuk cek sisa bungkus permen dan tisue. Proud of you Bang Doel, semoga semua anak muda Jakarta bisa kaya Bang DoelDoel.
ReplyDeleteSampah ini yang paling menyedihkan bahkan saya minggu lalu ikut seminar tentang plastik dimana Indonesia selalu menjadi sorotan tentang sampah ini. Ada penyelam dari Australia yang tidak bisa naik kembali karena tertutup oleh sampah sehingga dia harus melawan sampah-sampah yang ada diatasnya.
ReplyDeletesepertinya foto yg paling atas tau ada dimana nih wkwk
ReplyDeleteDuh emang paling miris tuh kalau jalan-jalan ke pulau seribu, sampah dimana-mana. Hiks sedih deh. Semoga semua orang semakin sadar akan dampak buruk sampah ini (terutama buat yang suka buang sampah sembarangan) karena bumi cuma satu. Belum ada gantinya jadi mesti dijaga baik-baik.
ReplyDeleteDan kalo bikin acara (ulang taun, kawinan, peresmian ini itu) mulao hindari pelepasan balon ke udara. Jadi sampah yg mematikan tuh!
ReplyDeleteKeren dan inspiratif Doel
ReplyDeletenah, bener tuh doel. orang pada malas buang sampah ditempatnya. kalau ga bisa dibuang minimal simpan dulu ke tas sampe menemukan tempat tong sampah.
ReplyDeleteaku juga sering simpan sampah di dalam tas. orang sampah2 sendiri kenapa harus repotkan orang utk bersihin. ya ga?
Aku sekarang juga mulai nyoba ngurangi pemakaian sedotan dan kemasan plastik.
ReplyDeletePenting nih untuk simpan sampah sendiri terlebih dahulu sampai menemukan tempat sampah. Mari tebarkan hal-hal baik mulai dari diri sendiri. Mantab om artikelnya.
ReplyDeletekeep go green
ReplyDeleteaksi sederhana dan sepele (kelihatannya) tapi sebenernya sangat berdampak, apalagi kalau semua orang melakukan hal yang sama
ReplyDeleteMakasih infonya bang doel, aku juga selalu mencoba membawa kemasan air minum untuk mengurangi sampah plastik
ReplyDeletewah kudu direminder nih terutama soal tempat minum... suka males bawa tempat minum padahal di rumah tumblr nya numpuk
ReplyDeletePaling sedih kalau liat orang buang sampah seenaknya aja. Pas ditegur, malah ngeyel :|
ReplyDeleteDuh iya nih suka lupa bawa tempat minum padahal punya botol minum banyak banget. Thanks ya
ReplyDeleteSetuju semua sama aksi nyata bang Doel. Kalau aku lebih menghemat air. Karena air sumber utama kehidupan manusia.
ReplyDeleteKalau aku kemana-mana memang selalu bawa botol minum dan gak pernah pakai sedotan. Kalau sampai pribadi trus gak nemu tempat sampah slalu tak bawa di tas dulu. Baru dibuang kalau sdh nemu tempat sampah.
ReplyDeleteNgomongin sampah emang nggak pernah ada habisnya karena semua terkait dengan kesadaran dan perilaku kita menjaga lingkungan. Yuk ah, kurangi sampah, terutama sampah plastik dan sedotan.
ReplyDeleteUrusan sampah ini memang masih jadi pr banget ya mas, di segi rumah tangga beruasaha memilah sampah organik dan non organik tapi pas diangkut ya tetap dicampur aduk hiks
ReplyDeleteInspiratif banget bang tulisannya.
ReplyDeletepatut banget dicontoh, jd inget kemaren main dan disana banyak banget sampahnya
ReplyDeletetulisannya sangat menginspirasi untuk melestarikan lingkungan bang.. tq udah di reminder :)
ReplyDeleteKeren Doel aksi positifnya, keep up the good work ya. Semoga kita bisa saling sadar dengan lingkungan dengan menjaganya. Makasih sharingnya ya.
ReplyDeleteMenjaga lingkungan dari sekarang dan dimulai dari diri sendiri sangat penting... Dan juga semoga makin banyak orang mendapat virus positif tersebut
ReplyDeleteSemoga aksinya diikuti siapapun yang membaca blog ini ya mas :)
ReplyDelete