Cerita Bang Doel: Film
News Update
Loading...
Showing posts with label Film. Show all posts
Showing posts with label Film. Show all posts

September 28, 2021

Menjelajahi Kuliner Tionghoa Kota Tua Jakarta dalam FIlm dokumenter "Once Upon a Time in Chinatown"

Jelajah china town di kota tua Jakarta itu sangat lah asik. Siapa yang tak pernah mampir ke tempat ini?? apalagi saya yang suka berburu kuliner di tempat ini. Banyak makanan yang bisa kita icip saat kesini. Mulai dari Kopi Tak Kie, Rujak Juhi hingga Karie Lam. 




Posisi gang tempat makan ini biasa disebut Petak 9. Banyak kuliner legendaris yang berada disini. Tak terbayangkan kalo menurut saya makanan ini diangkat ceritanya ke sebuah documenter tentang jatuh bangun para pengusaha kuliner disini.

Asik kan kita menonton bagaimana cerita mereka yang sudah lama tinggal dan berjualan disini mencari pelanggan, resep dan bagaimana cara mereka mengenalkan produk mereka. Kebetulan saat ini Vision+ merilis originals dengan judul Once Upon a Time in Chinatown. Setelah sukses dengan originals documenter series pendahulunya, kali ini Vision+ menghadirkan lagi originals dengan format docuseries dengan tema kuliner.

Ga kebayag dah cerita-cerita dari china town nya Jakarta terangkat ke sebuah film documenter yang akan ditayangkan di Vision+. Originals Series ini berhasil menggali cerita-cerita inspiratif dari para pemilik restoran selama menjalani bisnis dan kehidupan mereka yang belum pernah diceritakan kepada orang luar.

Film documenter ini diangkat oleh vision+ bekerja sama dengan production house Lifelike Pictures dan membawa nama Sheila Timothy dan Zack Lee sebagai sutradara. Origial Series Vision+ ini menjadi debut bagi Sheila Timothy dan Zack Lee dalam hal penyutradaraan. 

Zack Lee akan langsung berperan sebagai pembawa acara bersama Tirta Lie yang merupakan seorang pakar kuliner Indonesia. Series pertama Vision+ yang mengambil tema kuliner ini juga melibatkan nama pakar kuliner lainnya seperti William Wongso dan Pakumala Joehana selaku narasumber.

Bakalan asik banget kan nonton documenter film ini yang dipandu sama pakar kuliner. Saya paling tertarik dengan documenter dari film-film tentang kuliner ini. Merasakan gimana para pakar mengulik dan owner bercerita tentang usaha makanan yang sudah berpuluh-tahun jualan.

Dalam film documenter ini akan ada 7 kuliner legendaris yang akan dikulik dalam film ini yaitu :

1. Siauw A Tjiap, 

2. Lomie Amen Pinangsia, 

3. Bakmie Acang, 

4. Bakmie Encim Anggur, 

5. Kwetiau Sapi 78, 

6. Nasi Ayam Hainam Apollo,

7. Ketupat Cap Go Meh, 

serta ada beberapa restoran tambahan seperti Siomay Oma Leni, Bakmi Kucai, dan Kari Lam.  Wah kan banyak banget neh yang akan diulas dalam film documenter ini ya guys. Kalo saya sih nunggu ulasan kwetiau sapi 78 sama ketupat cap go meh neh.

Karie Lam



“Once Upon a Time in Chinatown adalah sebuah berkat, Kami dipertemukan dengan banyak sekali narasumber yang begitu menarik. Ide awal yang hanya ingin mengangkat budaya dan kuliner akhirnya berkembang menjadi suatu karya yang sangat hangat dan penuh inspirasi. Ditambah dengan visual, music dan sound design yang sangat cantik. Suatu karya documenter series yg menjadi  kebanggaan bagi semua yang terlibat. Bersyukur saya bisa berpartner dengan Zack Lee dan dipertemukan dengan Tirta Lie. Tidak sabar ingin berbagi kehangatan ini dengan semua penonton,” ucap Shiela Timothy, Sutradara Once Upon a Time in Chinatown.

Oh iya nanti juga akan edisi khusus yang akan membahas budaya di balik kuliner tionghoa. Nantinya aka nada  Sheila Timothy, Zack Lee, Tirta Lie, Lukman Sardi dan pakar kuliner serta tentang proses pembuatannya seperti apa. Episode khusus ini akan dirilis seminggu sebelum seriesnya rilis di platform Vision+, tepatnya pada 1 Oktober 2021 sebagai pengantar untuk memberi gambaran dari Vision+ originals Once Upon a Time in Chinatown.



Ahh pasti akan ditunggu banget ini film documenter ini yak guys. Tepat sebelum rilis nanti akan ada Instagram Photo Competition yang dibalut dengan program corporate social responsibility (CSR). Kompetisi bertujuan untuk penggalangan dana dimana dana yang terkumpul akan digunakan untuk aksi sosial yang melibatkan restoran-restoran yang terlibat di Once Upon a Time in Chinatown. Info detail terkait kompetisi ini akan umumkan lewat Instagram Vision+ @visionplusid pada tanggal rilis episode perdana, yaitu 11 Oktober 2021.

Jadi sudah siap menonton film documenter ini dan menikmati sensasi blusukan di china townnya Jakarta?? Kuy download Vision+ di gawai kalian semua..



February 14, 2020

(Review Film) Toko Barang Mantan : Siap Tayang 20.2.20

Mantan??
Kalau denger kata ini apa yang dipikirin sih? Pasti banyak kaaan.. Apalagi kenangan bersama dia. Mantan menjadi pasangan nikah mah apalagi seneng banget mah kita. Hidup makin semangat dan berwarna deh kalau memang orang yang kita impikan menjadi pasangan kita.

Eit tapi pasti sang mantan selain kenangan juga ada barang pemberian darinya kan? Kalau kalian masih disimpen ga? Bang Doel masih menyimpan kok beberapa. Abis sayang kalau dijual lagi. Kaya baju atau jam tangan yang masih disimpen sama saya.

Barang dari mantan juga bisa dijual loh eh beneran bisa dijual? Bisalah apalagi yang berniali jual tinggi dan ada kisah historis yang bisa kita dengarkan. Nah dari hal ini Tristan akhirnya membuka “Toko Barang Mantan”. Tristan (Reza Rahardian) yang merasa bahwa bangku kuliah bukan masa depannya lagi, mulai berbisnis kecil-kecilan dengan membuka Toko Barang Mantan. Toko tersebut merupakan sebuah toko jual-beli barang mantan bagi orang yang ingin move on dari mantannya. Sebagai pendirinya, Tristan rela meninggalkan kuliahnya untuk fokus mengembangkan toko ini bersama sahabatnya, Amel (Dea Panendra) dan Rio (Iedil Putra).

Yes toko ini ada di Film terbaru dari produksi MNC Pictures yang tayang di awal tahun 2020 ini. film ini di bintangin Reza Rahadian sebagai Tristan, Marsha Timothy sebagai Laras, Iedil Putra sebagai Rio, Dea Panendra sebagai Amel. Roy Marten, Widi Mulia, Fendy Chow dan Stella Cornelia. Toko Barang Mantan adalah sebuah film komedi romansa Indonesia tahun 2020 yang disutradarai oleh Viva Westi, ditulis oleh Titien Wattimena

Fim ini sangat mudah dicerna dan bercerita tentang keseharian kita. Apalagi sebagai cowok-cowok yang tak berani memberikan kepastian kepada pasangannya. Sehingga para cewek galau dan maju mundur dalam menjalani cinta sama pasangannya ini. seperti Tristan dan Laras yang harus merasakan hal seperti ini. Tristan yang belum move on dengan laras. Sedangkan laras yang terus berusaha melepas dari bayang-bayang Tristan.

Setelah berhasil dengan film ber-genre komedi dalam film Koki-Koki Cilik 2, Viva Westi kembali menunjukkan kemampuannya lewat film ini. Walaupun ini kali pertamanya dalam menggarap film dengan genre komedi romantis, film ini tak boleh diragukan kualitasnya. Viva Westi mengerti bagaimana cara menggabungkan adegan yang emosional dengan lelucon ringan yang akan bikin kamu tertawa.  

Selain itu film ini juga pertama kalinya reza rahardian beradu peran dengan marsha timothy. Wah saya juga baru ngeh kalau reza baru pertama kali bermain sama marsha. Tapi walaupun baru pertama kali menurut saya sangat apik duet mereka di film ini. Memang beda ya pembawaan yang menghayati banget dari keduanya.

Reza juga disini berperan sebagai orang berambut panjang. Fyi aja saya kira awalnya itu adalah ekstension hair eh ternyata itu adalah wig. Reza merasa tak bermasalah dengan bermain memakai wig apalagi dia sudah mendalami peran ini. yeay dalam konfrensi pers reza mengatakan “ saya belajar dari teman yang rambutnya gondrong, bagaimana perilaku dan cara sikap orang memiliki rambut panjang. Makanya ada sedikit kesan sangat natural dalam perannya”

Jadi gimana sudah siap menjual barang mantan kalian? Jangan lupa saksikan di bioskop kesayangan kalian di 20.2.20 nanti. Film toko barang mantan akan launching serentak di bioskop-bioskop terdekat. 

February 6, 2020

Nikah Yuk Film yang Mengangkat Tema Keseharian

Nikah yuk?
Eh gimana? Gimana rasanya ketika ada orang yang ngajakin nikah? Kalau single kaya bang Doel duh langsung bilang iya. Eh maklum jomblo belum menikah jadi kalau ada yang ajak nikah mah siap-siap aja, apalagi kalau sudah mapan duh rasanya mah HAYOin ajaa dah.

Tapi saya tidak cerita tentang diri saya aja kok. Melainkan ini adalah sebuah film baru yang akan tayang dibulan februari nanti. Yeah film bergenre drama ini produksi dari Lens Cinema yang dibintangi oleh Yuki Kato  sebagai Lia dan Michael Darwin menjadi Arya.

Film ini disutrdarai oleh Adhe Dharmastriya dan juga diproduseri olehnya bersama Dwi Akraniza Aprilia, dan Andri Cahyadi ini, mengambil lokasi syuting di Indonesia dan Jepang. Adhe selaku produser dan sutradara mengungkapkan Nikah Yuk! adalah sebuah film yang ceritanya sangat dekat dengan kehidupan kita sehari — hari.

“Film ini bicara tentang persoalan yang sedang dialami oleh banyak anak mud  tentang jodoh, pernikahan, cinta hingga hubungan dengan orang tua”, ungkap Adhe

Iya donk film ini menceritakan Arya yang mulai galau karena permintaan orangtuanya yang ingin nimang cucu. Orang tua Arya yaitu Om roy marten bersama Ivanka Suwandi mulai mewanti-wanti anaknya jangan sampai mengikuti pengalaman ortunya yang telat nikah.

Pada suatu ketika Arya yang seorang fotografer dapat kerjaan untuk foto preweding di sebuah sekolah dan saat itu juga ada Lia yang komikus juga sama minta dibuatin sketsa oleh kliennya. Akhirnya kedua ini saling bertegur sapa dan ternyata mereka teman satu SD.

Walau banyak adegan romantic dan seru disetiap filmnya tidak juga ketinggalan beberapa bumbu komedi yang tak ketinggalan. Apalagi yuki kato membuat film ini menjadi tidak terlalu drama banget. Akan banyak cerita lucu di film ini.
Film ini juga mengambil dua tempat yaitu di Indonesia dan Jepang. Kenapa ada jepang? Karena jepang merupakan salah satu mimpi Lia dan terwujud oleh arya. 

Saat press conference sang sutradara mengatakan “Kami mengemas ke dalam genre romantic comedy, di mana kita bisa terharu, baper, sedih, dan tertawa saat nanti menyaksikan film ini. Walaupun ringan, kita akan ada muatan atau pesan yang tergambar dalam film ini," kata Adhe Dharmastriya 

"Jatuh cinta itu biasa. Menikah itu luar biasa. Menikah itu bisa dibilang puncak dalam hubungan asmara, maka itu kita mencoba menangkap momen tersebut ke dalam film," timpal Dwi Akraniza 
Aprilia selaku produser Nikah Yuk dari Lens Cinema.

Film ini juga merupakan sebuah film pertama dari Lens Cinema. Lens Cinema didirikan oleh Adhe Dharmastriya, Dwi Akraniza Aprilia dan Andri Cahyadi pada tahun 2018. Nikah Yuk! Merupakan film pertama produksi Lens Cinema. Lens Cinema bertujuan untuk memproduksi film-film yang 
menghibur dan mengangkat kisah-kisah yang dekat dengan kehidupan di sekitar kita.

Rangkaian promo film Nlkah Yuk! akan berlanjut dengan mengadakan Special Screening di beberapa kota seperti, Bekasi, Tangerang, Bandung, hingga Makassar. Tiket pembelian Special Screening bisa didapatkan langsung di website CGV Indonesia dan Cinema XXI.

Jadi gimana siap menonton film nikah yuk?? Siap siap akan tayang nanti tanggal 6 desember di bioskop-bioskop terdekat

September 19, 2019

Reunian Yuk di Film Bebas

Pernah tidak ada suatu film yang bikin kamu merasa kembali saat sekolah? Ada beberapa film sih yang Bang Doel nonton membuat ingat kembali ke masa lalu. Salah satu film yang membuat inget sekolah yaitu film yang Bang Doeln nonton kemarin yaitu Film Bebas. 

Film Bebas yang disutradai oleh Riri Reza dan penulis scenario Mira Lesmana, ini memang membuat kita ingat ke masa lalu saat sekolah. Kesan yang dibuat memang mengambil cerita anak SMA yang membuat geng dengan teman-temannya. Film ini juga merupakan film adaptasi dari film Sunny dari Korea.

Film ini bercerita tentang reunian geng semasa SMA yang terdiri dari Kris ((Susan Bachtiar), Vinna ( Marsha Timothy), Jonathan (Baim Wong), Gina (Widi Mulya), Jessica (indi Barend) dan suci. Ke 6 orang ini membuat geng yang namanya Bebas. Dari Geng sejak SMA ini mereka sangat kompak, namun akhirnya harus berpisah karena satu hal. Setelah berpisah mereka tak pernah bertemu dan akhirnya setelah 23 tahun , Vinna dan Kris bertemu di RS, saat itu Kris sedang di rawat karena sakit.

Film ini akan membuat kita kepada Sebuah kisah unik, lucu, dan mengharukan yang menggambarkan dua masa dalam satu film. Film BEBAS yang bertabur bintang ini akan membawa kita padanostalgia kisah cinta, patah hati, dan pertemanan yang abadi. Ya benar film ini juga menampilkan scene saat dimana awal Geng Bebas terbentuk hingga mereka pisah. Scene saat remaja para pemain ini di perankan Ada Kris (Sheryl Sheinafia) sang pemimpin, Jessica (Agatha Pricilla) yang menggemaskan, Gina (Zulfa Maharani) yang paling bersemangat, Suci (Lutesha) yang cantik dan misterius, serta Jojo (Baskara Mahendra) satu-satunya cowok dalam pertemanan mereka.

Awalnya saya saat nonton film ini taka da ekspetasi yang berlebihan. Mungkin khas dengan gaya film Mira Lesmana yang ceritanya kaya AADC. Ya memang ada beberapa scene mirip dengan AADC namun karakter yang dibuat sangat berbeda. Film ini berbalut drama komedi, yeah film ini membuat kita terbahak-terbahak saat menonton. Jadi bikin tidak bosen saat menonton film ini.

Alur cerita Film BEBAS diiringi oleh lagu-lagu yang hits dari era '90-an, dan beberapa dari era '80-an. “Sayamembutuhkan waktu yang cukup lama untuk menentukan lagu-lagu yang ada dalam film ini. Begitu jugadengan nama karakter utama pendorong cerita, yaitu Vina dan Kris,” ujar Mira Lesmana, yang juga penulisskenario Film BEBAS. “Nama-nama karakter dan lagu-lagu dalam film ini adalah penanda era yang kami pilihdalam cerita. Saya dan Riri akhirnya sepakat menggunakan 10 lagu nostalgia dari era ’80-an dan ’90-an dalamcerita film BEBAS. Yes saya pun saat menonton film ini sempat ikutan sedikit bersenandung. Lirik-lirik lagu tahun 90an membuat kita serasa ingin bernyanyi


Film mengambil dari latar tahun 95. “saat itu Indonesia dalam masa naik ekonominya, walau pada tahun 98 terjadi krisis. Namun saat tahun 95 memang lagi masa-masa menikmati hidup yang nyaman” ujar Mira Lesmana. Selain itu memang cerita ini sedikit berbeda dari film sunny yang mengangkat saat demontrasi di korea, di scene film Bebas di ganti dengan scene tawuran.

Jadi gimana sudah siap reunian di bioksop sambil nonton Film bebas?? Yuk skuy nonton film ini saat tayang di tanggal 3 Oktober 2019 nanti.




August 3, 2019

Film Mahasiswi Baru : Ketika Oma-Oma Kuliah Lagi


Film apa yang seru ya buat dinonton agustus ini. Banyak film yang komedi mungkin pas ya buat asik di tonton untuk saya. Apalagi film Indonesia yang biasanya lawakannya lucu-lucu. Nah saya mau rekomendasikan salah satu film yang akan tayang 8 agustus 2019 nanti yaitu Mahasisswi Baru.

Film ini menampilkan banyak artis ternama yang main. Kolaborasi antara senior dan junior pun juga disuguhkan dalam film ini. Ya pemain senior yang main ada oma Widyawati dan Slamet Rahardjo yang bermain apik berkolaborasi dengan Morgan Oey, Mikha Tambayong, Umay Shahab dan Sonya Aulia.

Film ini bercerita tentang Lastri (Widyawati) yang kembali harus masuk kampus lagi Karena suatu hal. Film ini Oma Widyawati menjadi mahasiswi Institut Cyber Indonesia. Oma yang umurnya sudah tua ini harus jadi mahasiswa dan bertemu dengan mahasiswa-mahasiswa yang umurnya jauh dibawah oma. Ada Danny (Morgan oey), Sarah (Mikha Tambayong), Reva (Sonya Alyssa) dan Erfan (Umay Shahab) yang menjadi teman dan sekaligus bikin geng dengan oma widyawati ini

Film yang bergenre komedi ini mengangkat cerita di sekitaran kampus dan mahasiswa banget ala milenial. Latar kampuspun berada di kota pendidikan yaitu Jogjakarta. Selain itu penampilan dekan Slamet Rahardjo yang serius di film ini.

Film ini memiliki alur yang baik dan membawa saya yang nonton film ini merasakan kekonyolan cerita dalam film ini. Lihat saja tingkah Danny (Morgan Oey) yang diluar karatker dia main film yang membuat penonton tertawa terus. Apalagi dengan celutkan Erfan (Umay Shahab) yang suka konyol. Aduk acting pemain senior dan junior ini sangat apik terlihat tak ada canggung antara lastri dan gengnya ini.

Film tidak hanya komedi saja tapi memang sarat pesan yang bisa kita dapatkan dari film ini. Dimana dilihat bahwa Lastri yang sudah tua pun masih mau menimba ilmu dan mengejar impiannya. Oma Widyawati merasa menemukan hal yang baru dalam bermain acting disini. Karena jarang banget memerankan menjadi sikap anak muda walaupun dirinya menjadi tua didalam film ini.

Oh iya selain pemain itu ada Izur Muhtar dan Karina Suwandi yang berperan sebagai suami istri dan anak dari Oma Widyawati ini. Terlihat jelas betapa ribetnya Karina Suwandi mengatur Oma widyawati di film ini. Ya bayangin aja Lastri yang sebagai ibunya harus kuliah lagi dan bertingkah seperti anak muda dan mempunyai geng seumuran anaknya.

Film yang disutradai oleh Monti Tiwa ini mungkin dari awal akan terlihat biasa saja. Karena orang melihat mahasiswi baru yang kuliah dan dengan cerita tentang seharian kampus. Namun saat saya nonton film ini kaget dengan alur cerita yang dibuat. Mulai dari acting oma Widyawati yang lincah dan enerjik dalam film ini. Lalu gaya Morgan Oey yang biasa main film serius disini harus menjadi orang yang tiap hari jadi vlogger dan bahasa anak muda.

Bagi temen-temen yang masih kuliah atau mau kuliah nonton deh film ini. Karena tadi ada sebuah cerita tentang perjuangan dan impian yang dilakukan oleh Lastri untuk kuliah. Film ini juga bisa ditonton oleh keluarga baik ortu kita. Dilihat dari konflik keluarga izur muhtar bersama karina suwandi yang harus “mengurus” orang tua yang bertingkah seperti anaknya.

Jadi gimana siap nontont mahasiswa baru? Yuk cus ke bioskop nanti tanggal 8 agustus 2019 yaaa

January 12, 2019

Kembalinya Para "Preman Pensiun"

Pernah tidak saat nonton film bioskop yang diambil dari sebuah sinetron di TV tapi tidak nyambung? Kadang pengharapan orang yang menjadi penonton setia di TV malah kecewa. Tapi tidak untuk film yang satu ini. Yups film Preman Pensiun, film yang diangkat dari sinetron ini alur ceritanya masih nyambung.

Masih terbayangkan aksi kocak Kang Mus (Epy Kusnandar), Kang Murad (Denny Firdaus), dan Kang Firmawan Fitriah (Ica Naga) yang beradu akting dan membuat perut sakit menahan tawa. Mereka akhirnya kembali ke layar lebar dengan formasi yang hampir sama dengan sinetronnya.

Film yang mengambil latar di Bandung ini menceritakan tentang kembalinya para preman yang dahulu dibentuk oleh Kang Bahar (Alm. Didi Petet). Kumpulan preman yang dulu menguasai kota Bandung ini bubar 3 tahun lalu dan menjalani kehidupannya masing-masing. Namun akhirnya mereka kembali bertemu karena ada satu peristiwa di kota ini.

Para preman-preman ini sebenarnya sudah pada kembali ke dunia seperti biasa. Kang Mus yang menekuni usaha kecimpring, Kang Gobang yang ternak lele, Dikdik yang jualan jaket dan masih banyak lagi para preman yang mulai kerja yang baik-baik. Awal cerita juga ada hal yang mengejutkan saat Dayat adiknya Kang Gobang habis dipukulin.

Hal itulah yang membuat Kang Gobang balik ke Bandung setelah sebelumnya pulang ke kampungnya. Kang Gobang menelusuri siapa yang memukulin adik iparnya ini. Bertemu dengan kawan-kawan lama untuk mencari info tentang apa yang terjadi pada Dayat.

Tak ketinggalan pula para keluarga Kang Bahar yang pulang ke rumah lamanya untuk 1000 hari Kang Bahar. Teh Kinanti (Tya Arifin) yang dekat dengan Kang Mus menghubungi Kang Mus untuk membantu persiapan 1000 hari Kang Bahar. Bahkan saat keluarga Kang Bahar berbelanja juga masih di jaga oleh Murad dan Pipit.

Film ini tidak terlalu merubah sinetronnya yang tayang pada 2015 lalu. Pemain-pemainnya pun masih sama semua. Namun ada beberapa pemain yang tidak ikut, seperti Kang Komar, Komplotan Pencopet dan Kang Jamal musuh bebuyutan Kang Mus. Namun tidak mengurangi kekocakkan film ini, apalagi dengan duet Murad dan Pipit yang bikin kita tertawa terus.

Cerita dari keluarga Kang Mus juga bikin ketawa seru. Apalagi si neng yang sudah dewasa dan punya pacar. Pacarnya ini anak kuliahan dan Kang Mus was-was dengan neng. Hingga akhirnya dipantau oleh Murad dan Pipit. Namun ternyata terjadi salah paham hingga pacar si neng mutusin. Eh malah akhirnya balikkan lagi.

Film ini beneran lucu banget. Ada juga pesan moral yang bisa di dapat dari cerita dari film ini. Apalagi kata Aris Nugraha yang menulis scenario ini “ scenario ini hanya dibuat selama 14 hari dan endingnya juga baru selesai saat film sudah mulai syuting”. 

Puncak dari cerita film Preman Pensiun ini saat para preman kembali berkumpul dan mengetahui siapa yang mukulin Dayat. Akhirnya mereka bergabung dan menyerang orang-orang yang memukulin ini. Saat di Interogasi ternyata Dayat sendiri punya utang dan orang yang ngutangin ini meminta bantuan dari preman-preman ini. Dan yang menyuruh ini ternyata adalah teman dari geng Kang Mus ini.

Siapakah dia? Nonton aja dah filmnya di Bioskop buat tanggal 17 januari n2019 nanti. Nostalgia tentang film Preman Pensiun. Film ini endingnya memang tak ketebak, saya aja yang nonton pas press screening kaget dengan akhir dari film ini.

Yuk aaah nonton film ini dan kepoin thrillernya



December 5, 2018

Mimpi Anak Nelayan di Impian 1000 Pulau

Apa mimpimu kawan? Kalau mimpiku sih menyempurnakan mimpi yang ada #eh. Kagak gitu juga sih, nah gimana rasanya kalau mimpi-mimpimu kadang harus patah? Apa harus mengejarnya atau hanya diam saja?

Mimpi memang bisa membuat kita menambah semangat. Banyak mimpi-mimpi anak muda yang ingin berkembang. Namun terkadang mimpi itu harus patah, apalagi dengan anak-anak muda yang tinggal di daerah-daerah tertinggal. Kadang mimpi itu harus di kubur dalam-dalam.

Bicara tentang mimpi kemarin saya nonton sebuah film yang bercerita tentang ini. Film tentang anak muda yang mempunyai mimpi menjadi pembuat film. Film yang berlatar anak muda nelayan yang bersama teman-temanya ingin membangun kembali daerahnya.

Film ini bercerita tentang Galang dan teman-temannya yang hidup di Pulau Seribu Jakarta. Galang dan teman-temannya ini mempunyai banyak mimpi namun mereka ada keterbatasan. Keterbatasan mereka karena orang tua ingin anaknya mengikuti jejak orang tua. Ada yang menyuruh kembali menjadi nelayan atau sekedar menjaga usaha.

Galang dan teman-temannya membangun sebuah komunitas yang suka menonton film. Namun komunitas ini banyak ditentang oleh orang-orang tua yang mengikuti komunitas. Tapi mereka sangat gigih dalam berjuang di komunitasnya.

Galang sendiri yang seorang anak nelayan juga sangat peduli dengan lingkunggannya. Namun bapaknya tidak peduli lingkunggan. Beliau menangkap dengan jaring yang dilarang. Bahkan pada akhirnya harus ditangkap oleh polhut yang berjaga.

Film yang dibuat secara gotong royong dengan gabungan dari beberapa komunitas dan dana dari berbagai lini ini memang wajib ditonton. FILM IMPIAN 1000 PULAU ini didukung oleh UNESCO Hongkong, BCA, Transjakarta, Traveloka, PT Protelindo, Indonesia Re, DULUX dari AkzoNobel, Ranch Market, ITX, LSPR, IPMI, OJK KR I Jakarta Banten, Jamkrida, bersepakat untuk mengajak seluruh pihak lainnya baik secara personal, komunitas maupun perusahaan untuk bersama kita sukseskan #1ticket1mangrove dalam mencapai rekor Nasional maupun Dunia sebagai Prestasi Kerja Bersama untuk INDONESIA.

Oh iya film ini di inisiasi oleh gerakan 1000. Dimana dalam gerakan ini pada nantinya kita yang menonton film ini akan dapat 1 buah mangrove untuk ditanam serta dapat membantu UKM di pulau seribu. Dalam proses pembuatannya FILM IMPIAN 1000 PULAU telah mampu mensinergikan 4 pilar bangsa : Pemerintah, Komunitas, Pelaku Usaha dan Akademisi untuk membuktikan kekuatan dari arti kata “Gotong Royong”, menggunakan sistem inkubasi kreatif terintegrasi sehingga membawa dampak pada munculnya kelompok masyarakat Ekonomi Kreatif berbasis Eco-wisata secara berkesinambungan

Pada 2 Oktober 2018, Kembali dilakukan penandatangan Deklarasi kesepakatan dengan Para Pihak lainnya untuk mensukseskan PRESALE #1ticket1mangrove, antara lain diwakilkan oleh President Lions Club Jakarta Monas (LCJM) Kalingga, sehingga dapat terlaksananya NOBAR pada hari ini secara official Lions Club menyatakan dukungannya dengan hadirnya PIC Aruna Oswal from sebagai Board of Trustees Lion Club International Foundation, didampingi oleh para PCC dan DG serta Presiden Lions Club untuk kemudian tetap akan melanjutkan dengan giat NOBAR LIONS CLUB lainnya yang bekerjasama dengan para Blogger yang tergabung dalam Blogger Crony, diseluruh wilayah DKI Jakarta serta 9 Wilayah Indonesia lainnya, untuk bersama kita membangun Indonesia menuju Indonesia Hebat sebagai prestasi kerja bersama


Jadi gengs siap menonton bareng film yang sarat makna ini? Yuk ah kepoin aja di www.gerakan1000.com untuk mengetahui film ini akan disiarkan dimana dan tiket presalenya. Di jamin deh kagak nyesel nonton film ini


November 21, 2018

Nano : Animasi Karya Anak Bangsa Dari BBPLK Bekasi

Siapa yang suka nonton anime disini? Pasti suka dong, saya sendiri suka banget nonton anime mulai dari yang lucu hingga yang bikin pusing. Tapi ada tidak sih film animasi karya anak bangsa? Oh tentu banyak donk animasi karya anak bangsa. Anime ini tidak kalah dari anime dari luar negeri. 
Animasi Karya Anak Bangsa : Nano Millenial Force
Peluncuran Animasi Karya Anak Bangsa : Nano Millenial Force

Animasi karya anak bangsa di Indonesia itu banyak. Mulai dari adit jarwo hingga yang baru kemarin diputar yaitu Nano Millenial Force. Film ini dibuat oleh 32 anak bangsa yang keren-keren dari Balai Besar Pelatihan Kerja (BBPLK) Bekasi. . Mereka terdiri dari anak-anak muda yang berasal dari berbagai daerah, diantaranya : Jabodetabek, peserta terjauh dari Aceh. 
Animasi Karya Anak Bangsa : Nano Millenial Force
Orang-orang dibalik Animasi Karya Anak Bangsa : Nano Millenial Force

Nano Millennial Force ini, merupakan karya anak bangsa yang bercerita tentang 3 orang sahabat yaitu Nano, Yoko dan Aris. Mereka adalah peserta magang dari BBPLK yang sedang mengadakan perjalanan ke Jepang. Saat disana mereka tersesat di kuil Kuil Kiyomizu dera di Kyoto. Bangunan yang masuk dalam Warisan Dunia UNESCO ini merupakan bangunan kayu tertua. Menyimpan banyak misteri, sehingga mereka tersesat.

Dalam ketersesatan, mereka menemukan banyak sekali kendala dan halangan. Namun mereka juga bertemu Hanida sebagai pengayom yang nantinya akan mengajarkan mereka. Petualangan ini memberikan makna yang besar bagi tiga sekawan ini. Pada nantinya mereka akan mendapatkan apa yang mereka raih.

Pembuatan animasi karya anak bangsa ini dikerjakan oleh para siswa di BBPLK. Para siswa ini diajarkan berbagai macam materi untuk animasi dan semuanya gratis loh. Di sini para siswa diajarkan pelatihan Movie Animator antara lain 3D Modelling, 3D Animate, 3D Rigging, Editing & VFX, Storyboarding, Character Design, dan Teaching Factory.

Yupz BBPLK Bekasi ini yang mempunyai luas25.30m x 12 m : 303M2 ini mempunyai berbagai macam ruangan seperti 

a. Ruang Teater adalah ruang ditampilkannya pertunjukkan film hasil karya siswa animasi 

b. Ruang Motion Capture adalah Ruang untuk proses merekam digital dari garak gerik actor yang sudah diberi sensor pada tiap titik acuan yang diinfomasikan ke sebuah system computer khusus menjadi suatu animasi karakter

c. Ruang Dubbing & Editing adalah ruang untuk melakukan proses mengisi suara pada suatu tayanngan video dalam sebuah film dengan karakter suara tertentu dan juga ruang untuk melakukan proses editing

d. Ruang Produksi adalah ruang untuk membuat produksi film animasi

e. Ruang Bermain

f. pantry

ruangan dari Creative room merupakan ruangan yang difungsikan untuk :

a. Memproduksi film animasi

b. Menuangkan imajinasi-imajinasi yang kreatif dan inovatif

c. Melaksanakan pelatihan dalam situasi yang lebih menyenangkan dan nyaman

d. Mengekspresikan ide-ide untuk membuat karya animasi yang dapat dipublikasikan dan bernilai jual

Menurut Menaker Hanif Dakhiri saat meluncurkan animasi dan creative room ini menyampaikan “ Animasi merupakan salah satu industri yang berkontribusi besar pada PDB nasional. Industri animasi saat ini banyak diminati oleh kalangan muda terutama mereka yang memiliki bakat dan minat di bidang industri ini. Geliat industri animasi di tanah air terus menguat. Hal ini dilihat dari semakin banyaknya karya anak bangsa di bidang animasi baik untuk kepentingan komersial, sosial maupun pribadi”
Animasi Karya Anak Bangsa : Nano Millenial Force
Pak Menteri Saat Membuka creative room
dan peluncuran Animasi Karya Anak Bangsa : Nano Millenial Force

Saat ini lulusan dari anak-anak multimedia dan animasi kemampuannya belum memenuhi standar tersebut. Sehingga sebelum masuk ke dunia industry animasi harus dilatih melalui pelatihan movie animator yang kurikulumnya mengiuti standar industry. Akhir dari pelatihan ini adalah teaching factory yang merupakan implementasi dari penerapan hasil pelatihan dan digunakan sebagai portofolio bagi peserta pelatihan.
Animasi Karya Anak Bangsa : Nano Millenial Force
Ruangan Creative room untuk pembuatan
Animasi Karya Anak Bangsa : Nano Millenial Force

So guys berminat untuk mendaftar jadi peserta BBPLK yang meluncurkan Animasi Karya Anak Bangsa ini? Kepoin aja di https://blkbekasi.kemnaker.go.id eh yang mau nonton filmnya neh aku bagikan ya




Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done